Soal Dugaan Kecurangan Pileg di Surabaya, Gerindra Minta Jangan Mengumbar Drama
Untuk terlapor, dia menjelaskan, ada beberapa hal yang tengah dikaji lebih lanjut oleh pihaknya. Namun, KPPS selaku penyelenggara Pemilu di level TPS, juga disebut bakal menjadi salah satu terlapor.
Dugaan kasus penggelembungan suara Pileg 2019 di Surabaya kian memanas. Bahkan, Partai Gerindra meminta pimpinan partai politik (Parpol) tidak asal bicara. Apalagi mengumbar 'drama' politik dengan dalih kelelahan sebagai penyebab kesalahan hitung.
"Janganlah mengumbar drama jika para KPPS ini kelelahan. Kami tentu berterimakasih kepada mereka (KPPS) yang telah jujur dan bekerja keras," tegas Ketua DPD Gerindra Surabaya, BF Sutadi kepada wartawan via sambungan selulernya, Selasa (23/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Namun, Sutadi mengungkapkan, jika ada dugaan curang ini juga harus diusut tuntas demi hasil Pemilu yang jujur dan adil (Jurdil).
"Saat ini kami tengah menyusun berkas-berkas untuk laporan ke Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) terkait pidana Pemilu. Di sisi lain, kami juga terus mendorong Bawaslu untuk mengusut tuntas ini," ujarnya.
Untuk terlapor, dia menjelaskan, ada beberapa hal yang tengah dikaji lebih lanjut oleh pihaknya. Namun, KPPS selaku penyelenggara Pemilu di level TPS, juga disebut bakal menjadi salah satu terlapor.
"Iya, pastinya KPPS menjadi salah satu (terlapor). Tapi juga pihak-pihak lain sangat terbuka juga untuk menjadi terlapor. Kami masih kaji," tutupnya.
Seperti diketahui, dugaan penggelembungan suara di beberapa TPS di Surabaya ini diungkap PKB bersama Gerindra, PKS, PAN, Hanura, dan PPP melalui sebuah pertemuan di salah satu hotel di Surabaya pada Sabtu (20/4) lalu.
Sebenarnya ada tiga Parpol lagi yang juga diundang, namun hingga acara usai tidak terlihat hadir. Tiga Parpol itu adalah Demokrat, Nasdem, dan Golkar. Sementara PDIP tidak diundang karena menjadi tertuduh dalam kasus penggelembungan suara tersebut.
Kemudian dari pertemuan itu, ditindaklanjuti dengan melaporkan kasusnya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga terbitlah surat rekomendasi bernomor 433.K.JI.38/PM.00.02/IV/2019, tentang penghitungan ulang.
Namun, PDIP menolak rekomendasi Bawaslu tersebut karena menilai bahwa rekomendasi tersebut terindikasi sebagai pesanan, dan siap melawan.
Baca juga:
KPU Surabaya Akan Gelar Pemilihan Suara Ulang di Dua TPS
Kawal Hitung Ulang Suara di Surabaya, Empat Ketua DPC Sambangi Kantor KPU
Bawaslu Minta Hitung Ulang 8.146 TPS di Surabaya, PDIP Curiga Ada Unsur Pesanan
Ini Kata KPU Surabaya Terkait Rekomendasikan Penghitungan Ulang di 8.146 TPS
Tanggapi Rekomendasi Bawaslu, KPU Surabaya Hitung Ulang Suara di 8.146 TPS
PDIP Sebut Penghitungan Ulang 8.146 TPS di Surabaya Berpotensi Perkeruh Suasana