Soal Kotak Suara Kardus, Politikus Gerindra Sebut 'Percuma Digembok'
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok khawatir kotak suara dengan bahan kardus tidak aman. Menurutnya percuma jika kotak kardus tersebut tetap di gembok. Pasalnya, bahan kardus mudah dibobol orang.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok khawatir kotak suara dengan bahan kardus tidak aman. Menurutnya percuma jika kotak kardus tersebut tetap di gembok. Pasalnya, bahan kardus mudah dibobol orang.
"Bahkan siapapun bisa buka kardus itu tanpa berbekas atau tanpa buka gemboknya. Sepertinya banyak orang juga bisa lakukan itu. Artinya gembok di situ enggak ada artinya," kata Chusni lewat keterangannya, Sabtu (15/12).
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Apa tugas utama KPU dalam menyelenggarakan pemilu? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa yang dilakukan KPU Jakarta Utara terkait surat suara DPRD DKI Jakarta untuk Pemilu 2024? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
Dia menambahkan, hal ini makin menambah keraguan masyarakat mengenai kredibilitas Pemilu mendatang. Apalagi beberapa waktu sebelumnya KTP elektronik juga tercecer di jalanan.
Ketua DPP Partai Gerindra itu menjelaskan, seharusnya KPU peka dengan perkara semacam ini. Karena indikasi kecurangan di pilpres mendatang sudah sangat terang.
"Saat ini kan marak ancaman Pemilu 2019 berlangsung tidak fair. Mulai dari tercecernya e-KTP hingga daftar pemilih yang juga masih bermasalah," ujar Chusni.
"Ditambah lagi kondisi fisik kotak suara seperti ini. Inilah yang akan memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat," tandasnya.
Sementara, Ketua KPU Arief Budiman menyebut bahwa kotak suara yang dibuat KPU sebelumnya mudah rusak. Dia pun memastikan kotak suara saat ini yang berbahan karton kedap air, aman untuk digunakan. Model karton tersebut, kata Arief, dipilih karena lebih hemat biaya.
Chusni menyatakan tak setuju dengan pendapat Arief. "Penghematan perlu, tapi harus yang mendasar. Urusan kotak suara kok bicara hemat, sementara utang BUMN dan gaji para elitf mereka hambur-hamburkan," tandas Chusni yang juga merupakan calon legislator DPR itu.
Baca juga:
Kotak Suara Kardus Disetujui DPR, PPP Ajak Semua Pihak Tak Berburuk Sangka
Kritik KPU, Tim Prabowo Merasa Aneh Kotak Suara dari Kardus
Ini Contoh Kotak Suara Pemilu Serentak 2019
Gunakan kotak suara dari karton, KPU hemat Rp 663 miliar
Persoalkan Kotak Suara Kardus, Gerindra Dinilai PDIP Mulai Mempersiapkan Alasan Kalah