Soal surat panggilan Riza Chalid, Sudding serahkan ke pimpinan MKD
Sekretariat MKD mengaku belum mengirim surat ke Riza karena tak memiliki alamat rumahnya.
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sarifuddin Sudding tak tahu menahu soal surat panggilan terhadap pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid soal kasus Setya Novanto. Riza Chalid dipanggil karena ada dalam rekaman percakapan soal pencatutan nama Presiden Jokowi dan wapres Jusuf Kalla yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto.
"Yang melakukan kan pimpinan itu. Tanya ke pimpinan MKD. Kan itu dalam rapat pleno ditindaklanjuti. Disampaikan pada anggota bahwa panggilan pertama sudah, kemudian dilakukan panggilan kedua. Masalah sudah atau belum ya itu tugas pimpinan," kata Sudding ketika ditemui sebelum Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/12).
Politikus Partai Hanura ini tak mau tahu apakah surat pemanggilan Riza sudah benar-benar dilayangkan ke alamat yang tepat atau belum. Sejauh ini dia hanya tahu sudah dilakukan pemanggilan kedua terhadap Riza berdasarkan sosialisasi dari hasil pleno internal pimpinan MKD.
"Kalau bohong ya pimpinan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Cholidah Indriyana mengungkapkan bahwa pihaknya ternyata belum mengirimkan surat pemanggilan pertama terhadap Pengusaha Riza Chalid untuk dimintai keterangannya terkait kasus 'Papa Minta Saham'. Dia beralasan, pihaknya tidak mengetahui alamat rumah pasti dimana pengusaha minyak itu tinggal.
"Kita belum pernah mengirim, pemanggilan pertama belum ada. Gimana mau dateng, Karena kami belum menemukan alamatnya," kata Cholidah saat ditemui ruangannya, Selasa (8/12).
Dia menyatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Eiza Chalid memiliki tiga rumah. Sehingga, membuat pihaknya tambah kebingungan untuk mengirimkan surat pemanggilan.
"Informasinya alamatnya ada 3, dan kami tidak tahu yang mana. Kalau kamu ada alamatnya berikan kepada kami," ujarnya.