Spesial dari Megawati untuk Basuki
PDI Perjuangan gelar penjaringan calon gubernur DKI, Basuki T Purnama masih ngotot maju dari jalur independen. Diminta ikut prosedur partai, Ahok tetap ngotot tak mau jadi kader banteng moncong putih. Ahok juga diketahui tidak ikut sekolah partai PDIP.
PDI Perjuangan gelar penjaringan calon gubernur DKI, Basuki T Purnama masih ngotot maju dari jalur independen. Diminta ikut prosedur partai, Ahok tetap ngotot tak mau jadi kader banteng moncong putih.
Selain tak punya kartu tanda anggota (KTA), Ahok juga diketahui tidak ikut sekolah partai PDIP. Pendidikan itu sengaja digelar untuk membekali semua calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada serentak 2017.
Tapi ujung-ujungnya PDIP dan Ahok 'nikah' juga. Mantan bupati Belitung Timur itu disandingkan dengan Djarot Saiful Hidayat. Ada pemandangan spesial ketika pasangan ini mendaftar ke KPU DKI.
Pada 2012 lalu, saat Jokowi-Ahok daftar hanya ditemani oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Tapi kali ini Mega yang 'menggandeng' langsung dari DPP PDIP.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Apa tujuan utama hak angket Pemilu yang didukung Megawati? Menurut dia, penekanan dari hak angket yang akan digulirkan parpol pendukung pasangan calon nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Ahok dan Djarot naik bus menjemput sang ketua umum. Setelah itu ketiganya naik mobil Mega dengan pelat B 2100 BS. Ahok mendampingi Mega di belakang, sedangkan Djarot duduk di depan.
Saat dideklarasikan Ahok memakai batik, pas mendaftar dia memakai kemeja kotak-kotak, seragam dengan Djarot. Sebelum jumpa pers Ahok dipakaikan jas merah, namun menolak. Akhirnya Mega sendiri yang turun tangan memasangkan jas tersebut.
Ahok mengatakan dia mau dipakaikan jas karena ingin memberikan penghargaan ke Mega. Alasan Megawati memakaikan jas, kata Ahok untuk menyamakan visi.
"Ini bentuk penghargaan untuk Ibu (Megawati). Supaya sama seragam, sevisi," kata Ahok usai mendaftar di KPU DKI, Jakarta, Rabu (20/9).
Ahok sempat diberikan kesempatan bicara. Dia berada di tengah diapit Mega dan Djarot. Satu harapan sang calon petahana agar pemilihan gubernur tidak ada saling menyerang dengan isu suku agama ras dan antargolongan (SARA).
Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
"Kita harapkan dalam pemilihan ini yang diutamakan adalah program dan yang dikritik program kami juga bukan SARA," ujar Ahok di kantor KPU DKI, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
"Ini yang jelas bertentangan dengan agama. Saya yakin Bung Karno memahami Habluminallah dan Habluminannas bagaimana mengasihi Tuhan dan manusia," tambahnya.
Mega yang berada di samping Ahok terlihat tersenyum mendengar kata-kata tersebut. Dia pun sempat menyampaikan pesan pada jagoannya.
"Dari dulu saya udah bilang ada waktunya. Ini adalah peristiwa, sebenarnya orang mau ikuti saya mudah. Saya ini taat aturan. Prinsip itu bukan permainan, harus beretika," tegas Mega yang mengenakan baju hitam di lobi gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Sebelum PDIP bersikap, Mega menyadari banyak sekali kabar berembus seputar Pilgub DKI. Meluruskan semua kabar sumir itu, kata Mega, PDIP rapat dan mengeluarkan keputusan Senin malam.
"Kami rapat di DPD, saya minta ini, ini hak prerogatif saya. Memberitahu keputusan Ketum mengusung Pak Ahok dan Djarot nantinya calon yang akan bertarung di DKI itu," tandasnya.
Baca juga:
Nasib Heru korban 'cinta' sesaat Ahok
Megawati pilih Ahok, SBY turun gunung
Kekuatan modal paksa Megawati pilih Ahok di Jakarta
'Pilgub DKI rasa Pilpres'
4 Ketua umum rapatkan barisan di rumah SBY, cari lawan buat Ahok
Ahok senyam-senyum akhirnya SBY turun gunung