Suara Partai Kecil di Pemilu 2019, 5 Tokoh Populer ini Terancam Gagal ke DPR
Memiliki nama populer, tidak menjamin mampu mendongkrak suara partai yang mengusungnya agar lolos ke Senayan di Pemilu 2019.
Memiliki nama populer, tidak menjamin mampu mendongkrak suara partai yang mengusungnya agar lolos ke Senayan di Pemilu 2019. Meski populer dan mendapat banyak suara, banyak nama-nama caleg populer tak bisa melenggang ke DPR karena partainya diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
Beberapa partai diprediksi tak memenuhi ambang batas Parlemen terpotret dalam hasil quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei. Data lain adalah hasil hitung sementara real count KPU juga mencatat beberapa partai tidak mendapat suara signifikan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa caleg populer atau terkenal tapi gagal melenggang ke DPR pada Pemilu 2019:
Tsamara Amany
Caleg-caleg asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi tidak akan lolos ke Senayan, karena berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pileg 2019, PSI tidak mampu menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. PSI diprediksi hanya peroleh suara di bawah 2 persen.
Contoh caleg populer PSI yang tak lolos ke Senayan, yakni Tsamara Amany Alatas maju dari Daerah Pilihan DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Luar Negeri. Ketua DPP PSI ini, menerima jika partainya dan dirinya tidak lolos Pileg.
Walau sudah mengaku kalah, Tsamara tetap akan berjuang mengawal demokrasi dari luar parlemen. "Kekalahan di pemilu kali ini bukan berarti hentian atas perjuangan kita. Kita akan kembali lebih kuat, kita akan terus berjuang di luar parlemen, kita akan terus membawa nilai toleransi, dan membawa nilai antikorupsi," kata Tsamara melalui video di akun instagram pribadinya @tsamaradki.
Yusril Ihza Mahendra
Yang kedua ada nama Yusril Ihza Mahendra. Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra maju sebagai caleg PBB Dapil DKI Jakarta III yang meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Yusril tidak lolos karena partai yang dipimpinnya tak memenuhi ambang batas Parlemen. hasil hitung cepat suara PBB bahkan tak mencapai 1 persen.
Menanggapi hal tersebut, Yusril meminta untuk semua kader dan caleg PBB untuk tetap menunggu hasil penghitungan suara resmi KPU. "Hasil akhir pemilu adalah hasil yang secara resmi diumumkan KPU," kata Yusril.
Titiek dan Tommy Soeharto Terancam Tak Lolos
Tokoh politik populer lain yang diprediksi tidak lolos ke Senayan yakni politikus yang berasal dari keluarga Cendana. Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto terancam tidak lolos ke DPR.
Titiek maju dari Dapil Yogyakarta dan Tommy Soeharto maju dari Dapil Papua terancam tidak lolos karena Partai Berkarya diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Berdasarkan hasil quick count Indo Barometer Partai Berkarya memperoleh 2,12 persen.
Sedangkan berdasarkan berdasarkan hasil real count KPU data masuk mencapai 31,31592 persen Senin siang, Berkarya hasilnya tak jauh beda yaitu 2,21 persen.
Giring Ganesha
Politikus muda PSI lain yang terancam gagal ke Senayan yakni Giring Ganesha. Sebab PSI tidak lolos mencapai Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. Mantan vokalis Nidji Band, maju dari Dapil Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.