Sumut paling rendah tingkat partisipasi pemilih di pilkada
Dari 12 juta pemilih, hanya 3,9 juta pemilih yang mencoblos pasangan yang menang.
Kementerian Dalam Negeri mencatat masih rendahnya partisipasi dalam pilkada di berbagai daerah di Indonesia. Dari data yang dikumpulkan, Provinsi Sumatera Utara menjadi provinsi yang paling rendah tingkat partisipasinya.
"Sumatera Utara tingkat partisipasi cuma 48 persen. Dari 12 ribu pemilih cuma 3,9 juta orang yang memilih calon yang menang. Sisanya 6 juta yang tidak memilih," kata Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri, Lutfi MTA di PTIK, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Lutfi, fakta ini memprihatinkan, sebab pemenang pilkada tersebut nantinya akan mengalami kesulitan dalam menjalankan pemerintahannya.
"Berarti sebagian besar, belum mendukung bagaimana nantinya dia memimpin daerah tersebut. Tiga minggu yang lalu Deliserdang partisipasi cuma 32 persen, ini mungkin tantangan parpol agar mampu berpartisipasi," lanjut dia.
Sementara itu, Ketua Bawaslu, Muhammad menambahkan masalah partisipasi pemilih juga terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat.
"Tingginya jumlah pilkada tidak linear dengan tingginya partisipasi publik yang masih dalam politik praktis. Ada public distrust pada penyelenggara negara juga," tutur Muhammad.