Survei: 43,3% Rakyat anggap politik dan agama tak bisa dipisahkan
Direktur Riset Media Survei Nasional (Median), Sudarto, mengatakan, jika ingin meraih suara dari publik, maka capres-cawapres yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2019, wajib memperhatikan aspek agama. Menurut dia, politik identitas mengenai agama menguat.
Direktur Riset Media Survei Nasional (Median), Sudarto, mengatakan, jika ingin meraih suara dari publik, maka capres-cawapres yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2019, wajib memperhatikan aspek agama. Menurut dia, politik identitas mengenai agama menguat.
"Identitas agama wajib diperhitungkan untuk dimasukkan dalam variabel variabel pemenangan. Karena berdasarkan survei, identitas agama itu lebih penting daripada identitas lainnya," ungkap Sudarto, dalam rilis survei nasional Median, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Hal itu sejalan dengan hasil survei yang baru saja lembaganya rilis. Sebesar 43,3 persen responden menginginkan agar politik dan agama tidak dipisahkan. Kemudian, sebanyak 33,9 persen responden memilih agar politik dan agama dipisahkan.
"Sedangkan yang tidak menjawab sebesar 22,8 persen," ucap dia.
Terkait identitas yang paling melekat pada diri responden, identitas agama menjadi identitas yang paling kuat yang ada pada diri masyarakat Indonesia. Responden memilih identitas agama sebesar 43,8 persen.
Selanjutnya untuk posisi kedua, responden memilih identitas kesukuan sebanyak 23,4 persen. Kemudian ada identitas nasional dengan 22,1 persen, identitas regional sebesar 9,3 persen, dan identitas lainnya, 1.5 persen.
"Yang paling penting di pemilih itu identitas keagamaan," katanya.
Namun dia mengatakan, jika Jokowi ingin kembali menjadi menduduki kursi presiden, maka permasalahan yang harus diperhatikan bukan hanya masalah politik identitas, namun juga pada faktor perekonomian. "Karena, dapat mempengaruhi konstelasi pencapresan pada 2019 nanti," imbuhnya.
Metodologi survei ini melalui teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender selama 6-15 Juli 2018. Survei dilakukan ke 1.200 responden yang memiliki hak pilih dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKS sudah komunikasi dengan Demokrat: Tunggu tanggal mainnya
Prabowo jadi king maker di Pilpres 2019, petaka buat Partai Gerindra
Waketum Gerindra ngaku tidak dimarahi, hanya ditegur Prabowo soal AHY
Survei Median: Jokowi 35,7%, Prabowo 22,6% dan Gatot 6,8%
Prabowo marah dan tegur Waketum Gerindra yang kritik AHY
Sekjen Demokrat tegaskan pembatasan masa jabatan cegah seperti Orde Baru