Survei Elektabilitas Partai SMRC: PDIP Teratas, Gerindra Stabil dan Sisanya Menurun
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojuddin Abbas mengatakan, kenaikan 12 persen dalam satu tahun lebih merupakan hal yang biasa. Hasil ini menjadi modal PDIP.
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat elektabilitas PDI Perjuangan masih paling tinggi. PDIP mendapatkan elektabilitas sebesar 31,3 persen. Angka itu naik jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 PDIP yaitu 19,3 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojuddin Abbas mengatakan, kenaikan 12 persen dalam satu tahun lebih merupakan hal yang biasa. Hasil ini menjadi modal PDIP.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Dimana PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
"Walau pemilu sesungguhnya masih berlangsung 3-4 tahun lagi, hasil ini merupakan modal penting bagi PDI-Perjuangan dan peringatan bagi partai-partai lainnya," katanya saat rilis survei secara daring, Selasa (29/12).
Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berada di posisi kedua yaitu Gerindra di angka 13,4 persen, kemudian Golkar 5,6 persen, PKS 5,2 persen, Demokrat 4,5 persen, Nasdem 3,1 persen, PKB 3 persen, PPP 1,2 persen, PAN 1,1 persen, serta partai lainnya di bawah 0,5 persen dan yang tidak menjawab 30,7 persen.
Perolehan yang diraih Gerindra relatif stabil atau sedikit mengalami peningkatan. Yaitu dari 12,6 persen menjadi 13,4 persen.
Sementara partai lain mengalami penurunan. Suara Golkar menurun dari 12,3 persen menjadi 5,6 persen. Suara PKS menurun dari 8,2 persen menjadi 5,2 persen. Suara Demokrat menurun dari 7,8 persen menjadi 4,5 persen. Suara Nasdem menurun dari 9,1 persen menjadi 3,1 persen. Suara PKB menurun dari 9,7 persen menjadi 3 persen.
Abbas menilai, menurunnya perolehan suara berlangsung merata lantaran tingginya responden yang tidak menjawab.
"Ada sekitar 30 persen yang tidak menyatakan pendapat," tutupnya.
Baca juga:
SMRC: Covid-19 Membuat Masyarakat Apatis Terhadap Politik
SMRC: Masyarakat Menilai Korupsi di 2020 Lebih Banyak dari Tahun Sebelumnya
Survei SMRC: Kalah dari Ganjar, Prabowo Ditinggal Pendukungnya
Survei Capres SMRC: Ganjar Teratas, Prabowo Diprediksi Berat Jika Bertarung di 2024
SMRC: Partisipasi Pilkada di Perkotaan Lebih Rendah Dibanding Warga Pedesaan
Survei SMRC: 46% Masyarakat Berpendidikan Tinggi Tak Memilih di Pilkada Serentak