Survei eLSID soal cawagub Ridwan Kamil: Jagoan parpol keok dari Aa Gym
Dari survei itu menggambarkan sosialisasi dan elektabilitas calon pendamping Ridwan Kamil dari partai politik masih kurang. Mereka perlu evaluasi diri. Menurutnya, tokoh yang ingin ikut dalam kontestasi Pilgub harus memperhatikan tingkat kepantasan. Indikatornya antara lain ketokohan dan pengenalan masyarakat.
Hasil survei terbaru eLSID (Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi) menempatkan nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym di urutan teratas calon pendamping Ridwan Kamil untuk Pilgub Jawa Barat. Survei ini mensimulasikan lima nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil. Survei dilakukan pada 30 November - 8 Desember dengan 630 responden dengan margin of error 4,3 persen.
Aa Gym yang mengantongi 22,8 persen melibas jagoan dari partai politik. Aa Gym meninggalkan nama Bupati Tasikmalaya jagoan PPP Uu Ruzhanul Ulum yang hanya 19,8 persen. Jagoan Partai Golkar Daniel Muttaqien hanya 12,3 persen, Maman Imanul Haq dari PKB 10,4 persen dan Syaiful Huda dari PKB 9,7 persen.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
"Yang belum menentukan pilihan berada di 25 persen. Hasil itu dari simulasi jika lima nama," ujar Direktur eLSID Dedi Barnadi saat merilis hasil survei tersebut, di kawasan Jalan Trunojoyo, Bandung, Kamis (14/12).
Dari survei itu menggambarkan sosialisasi dan elektabilitas calon pendamping Ridwan Kamil dari partai politik masih kurang. Mereka perlu evaluasi diri. Menurutnya, tokoh yang ingin ikut dalam kontestasi Pilgub harus memperhatikan tingkat kepantasan. Indikatornya antara lain ketokohan dan pengenalan masyarakat.
Partai politik saat ini pun tidak mempunyai tokoh, karena kaderisasi lemah untuk memunculkan nama. "Mereka (calon kandidat) yang tidak dikenal harus ada evaluasi. Apalagi kalau yang bersangkutan pejabat publik. Apakah tidak pernah turun masyarakat, sehingga masyarakat tidak mengenal," terangnya.
Di sisi lain, Aa Gym kecil kemungkinan maju dalam Pilgub. Pihaknya mencoba mensimulasikan dengan empat nama tanpa Aa Gym. Hasilnya, Uu Rukmana berada di posisi teratas dengan 34,6 persen, mengalahkan Maman 30,1 persen, Daniel 23,4 persen, dan Huda 20,6 persen.
Saat simulasi nama tersebut dipasangkan dengan Ridwan Kamil, hasil presentasenya tidak jauh berbeda. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 37,1 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Daniel hanya 35,4 persen. Jika simulasinya Ridwan Kamil-Maman hanya 34,7 persen, dan Ridwan Kamil-Huda 33,8 persen.
Dedi menyebut pilgub Jawa Barat tidak terlepas dari isu lokal yang berkembang saat ini. Faktor kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dan faktor agama menjadi elemen masyarakat memilih pemimpin.
Dalam survei ini, alasan memilih pemimpin karena mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dipilih 22,7 persen responden, faktor kejujuran dipilih 11,5 persen, keberpihakan ke masyarakat 10,8 persen, dan faktor keagamaan 10,5 persen.
Baca juga:
Airlangga jadi ketum Golkar, Ridwan Kamil harap rekomendasi cagub tak berubah
Pilgub Jabar berpotensi dihantui Isu SARA seperti di Jakarta
Airlangga ambil alih Golkar, Dedi Mulyadi segera sowan bahas Pilgub Jabar
Ulama Cirebon minta Ridwan Kamil gandeng Daniel Muttaqien di Pilgub Jabar
Klaim direstui Kapolri, Anton Charliyan harap tiket PDIP & siapkan jurus Sangkuriang