Survei: Ical populer karena iklan, Jokowi karena blusukan
'Ical tidak berhasil membangun ikatan emosi dengan pemilih. Berbeda dengan Jokowi yang langsung blusukan.'
Survei calon presiden 2014 yang dilakukan Alvara Research Center, menempatkan Aburizal Bakrie sebagai calon yang paling populer dengan persentase 78,4 persen. Kemudian diikuti Joko Widodo (76 persen), Prabowo Subianto (66,3 persen). Namun dalam hal elektabilitas, Aburizal Bakrie kalah dengan Jokowi dan Prabowo.
"Ical memiliki popularitas paling tinggi. Ini hasil dari banyaknya iklan yang digelontorkan tim suksesnya lewat berbagai media. Namun ini tidak berkorelasi dengan elektabilitasnya," kata Hasanuddin Ali CEO Alvara dalam jumpa pers hasil survei, "Survei Popularitas, Citra, dan Elektabilitas Partai dan Calon Presiden" di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Dari survei yang sama, elektabilitas Aburizal Bakrie berada di bawah Jokowi. Adapun rincian untuk elektabilitasnya, Jokowi sebanyak 25,9 persen, Prabowo Subianto 9,2 persen, Aburizal Bakrie 7,6 persen.
Menurut Hasanuddin, popularitas Ical tidak bisa mampu menjalin ikatan emosi pemilih. Menurutnya, justru dengan cara-cara Jokowi sebagai pemimpin di DKI Jakarta yang membuat pemilih bersimpati.
"Memilih itu masalah hati. Meski iklannya banyak, Ical tidak berhasil membangun ikatan emosi dengan pemilih. Berbeda dengan Jokowi yang langsung blusukan, itu yang membuat responden memilihnya," ujar Hasanuddin lebih lanjut.
Survei Alvara, dilakukan dengan wawancara langsung kepada 1553 responden berusia 20-54 tahun di semua kelas sosial ekonomi dengan margin of error 2,5 persen. Survei dilaksanakan pada 24 September-13 Oktober 2013 di 10 kota di Indonesia, Medan (143), Palembang (150), Balikpapan (145), Manado (85), Makassar (150), Jabotabek (310), Bandung (152), Semarang (142), dan Surabaya (148).