Survei: Masyarakat yang Takut Membahas Politik Meningkat
Penyebab responden takut membahas masalah politik khawatir bakal ditangkap oleh polisi, takut karena ikut organisasi, dan karena faktor agama.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan hasil surveinya tentang ketakutan masyarakat membicarakan masalah politik di ranah publik.
Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan tren ketakutan masyarakat membahas masalah politik meningkat dibanding hasil survei sebelumnya.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
Pada survei yang dilakukan dalam rentang 28 Februari-2 Maret 2021, responden yang mengaku takut membicarakan masalah politik sebesar 39 persen.
Penyebab responden takut membahas masalah politik khawatir bakal ditangkap oleh polisi, takut karena ikut organisasi, dan karena faktor agama.
"Penilaian tentang adanya ketakutan masyarakat dalam bicara masalah politik, penangkapan organisasi dan menjalankan agama, mengalami peningkatan dibanding temuan survei sebelumnya," ucap Saidiman, Selasa (6/4).
Pada Juli 2009, responden yang merasa takut untuk mengatakan masalah politik sebesar 23 persen. Tren ini kemudian naik menjadi 32 persen pada April 2014. Juli 2014, tren kembali turun menjadi 24 persen.
Rasa takut kembali meningkat pada Mei 2019 menjadi 38 persen dan Maret 2021 menjadi 39 persen. "Kalau kita lihat secara umum sejak 2009, itu tren angkanya yang merasa selalu atau sering takut terhadap penangkapan sewenang-wenang aparat hukum mengalami kenaikan," ujarnya.
Survei yang dilakukan SMRC dilakukan dalam rentang 28 Februari-8 Maret 2021. Populasi responden dalam survei, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Dari 1220 responden yang dipilih secara acak oleh SMRC, hanya 1.064 atau 87% responden dapat diwawacara secara valid.
Survei ini memiliki tingkat kekeliruan kurang lebih 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Survei SMRC: Pemilih Jokowi Banyak Beralih ke Ganjar Pranowo
SMRC: 73,3% Masyarakat Mau Divaksinasi Kalau Lihat Prabowo juga Disuntik
Survei Charta Politika: 51,3 Persen Yakin Jokowi Tak Terlibat KLB Demokrat
Anies Lebih Unggul di Survei Indikator, Ganjar Sebut Biarkan saja
Survei Charta Politika: Prabowo, Ganjar, Anies Teratas, Risma Kalahkan AHY