Survei Pilkada, Risma-Whisnu menang telak dari Rasiyo-Lucy
Rasiyo-Lucy Kurniasari, meski didukung para Bonek Mania hanya berhasil mengoleksi 23,12 persen.
Pasangan calon (Paslon) Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana diprediksi bakal kembali terpilih di Pilwali Surabaya, Jawa Timur, 9 Desember 2015 mendatang. Indikasinya,
Hasil survei Pilkada Indonesia menyebut, mayoritas warga Surabaya menempatkan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana sebagai pemenang dalam Pilwalkot Surabaya 9 Desember mendatang.
Dari survei di bawah bendera PT Siber Media Abadi dengan jumlah 506 responden sejak tanggal 20 hingga 24 November lalu, diketahui 67,79 persen responden yang tersebar di 31 kecamatan se-Kota Surabaya menganggap Risma-Whisnu masih laik memimpin Kota Pahlawan.
Sedangkan untuk pasangan urut satu, Rasiyo-Lucy Kurniasari, meski didukung para Bonek Mania (suporter Persebaya Surabaya), hanya berhasil mengoleksi 23,12 persen pendukung. Sementara dari 506 responden yang menjadi objek survei tersebut, 9,09 persen-nya tidak menjawab siap calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang.
"Sumber data kita menggunakan metode multistage random sampling, dalam pengambilan sampel respondennya. Ada 506 responden, baik pria maupun wanita di 31 kecamatan yang kita wawancara langsung dengan tatap muka," kata Surveyor Pilkada Indonesia, Gunawan Abdillah, Jumat (27/11).
Gunawan mengatakan, hasil survei berdasarkan wawancara untuk jajak pendapat mengukur tingkat toleransi sikap, dan perilaku pemilih terhadap keinginan mengikuti Pilkada Surabaya, diprediksi angka golput di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini hanya mencapai 3 persen.
"Hasil survei menyebut, 48,62 persen hadir di TPS karena kewajiban sebagai warga negara. Hak sebagai warga negara 13,44 persen, ingin daerahnya maju sebanyak 15,61 persen, mencari pemimpin yang laik 11,65 persen, demi perubahan 7,31 persen dan tidak menjawab sebanyak 3,36 persen," rincinya.
Hasil survei ini, lanjut dia, margin errornya hanya mencapai sekitar 4 hingga 5 persen. "Dan dari semua responden yang kami teliti, 67,79 persen memilih pasangan Risma-Whisnu, 23,12 persen memilih Rasiyo-Lucy dan 9,09 persen tidak menjawab," katanya.
Sementara Direktur Pilkada Indonesia, Pieter Tobias Pattiasina menambahkan, kondisi sepinya Pilkada serentak tahun ini, ternyata tidak mempengaruhi angka kedatangan pemilih di TPS.
"Kami hanya menyebut hasil polling yang kami lakukan, dan ternyata masyarakat Surabaya cukup antusias dengan figur. Dan figur Ibu Risma cukup mempengaruhi warga untuk memilih. Prediksi kami hanya 3 persen itu, yang golput di Pilkada nanti," ungkapnya.
Pieter juga menjelaskan, variable penting yang mendorong responden memilih pemimpinnya, adalah pemimpin yang merakyat. "Semakin merakyat, maka kecintaan rakyat akan semakin tinggi. Dan itu ada pada diri Risma-Whisnu, sebagai figur yang merakyat, tegas, jujur, dan anti korupsi," pungkasnya.
Seperti diketahui, di Pilwali Surabaya, 9 Desember mendatang, pasangan incumbent besutan PDIP Risma-Whisnu akan ditantang pasangan urut satu polesan Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN), yaitu Rasiyo-Lucy, yang mengusung jargon; Mbangun Suroboyo Soko Pinggiran.