Survei Populi: Ahok nomor 1, Anies posisi 2, Agus paling buncit
Survei Populi: Ahok nomor 1, Anies posisi 2, Agus paling buncit. Menjelang hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kembali unggul dari dua paslon lainnya.
Menjelang hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kembali unggul dari dua paslon lainnya. Berdasarkan hasil survei Populi Center, Ahok-Djarot unggul dengan memperoleh 37,2 persen suara.
Sementara, paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi kedua dengan 28 persen suara. Kemudian di posisi terakhir paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan suara 12,2 persen.
Nona Novita selaku Researcher Populi Center mengatakan hasil survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden di wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.
"Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," kata Nona di Kantor Populi Center, Jakarta, Senin (6/2).
Selain itu, dari hasil survei sebanyak 59,5 persen warga DKI mempertimbangkan visi, misi dan program untuk menentukan dukungan kepada paslon. Menariknya, 74,3 persen warga DKI menyaksikan debat kandidat calon Pilgub DKI yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
"Sementara 13,7 persen akan mendukung apabila suka dengan sifat dan gaya kepemimpinan kandidat, dan 10 persen akan mendukung jika suka dengan kandidat," ujar Nona.
Kemudian, dikatakan Nona sebanyak 27,2 persen warga DKI berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih mampu memberantas korupsi. 15,5 persen berharap adanya peningkatan pelayanan kesehatan dan 12,5 persen adanya penertiban terhadap kampung kumuh.
"46,2 persen bahkan mengaku kasus korupsi dapat mengubah pilihan mereka, temuan ini jelas memberikan sinyal bahwa jeratan kasus korupsi akan menurunkan elektabilitas pasangan," ucapnya.
Selanjutnya, untuk itu SARA ternyata tidak berpengaruh besar di Pilgub DKI. Dari data, 71,2 persen masyarakat DKI menyatakan isu SARA tidak mempengaruhi pilihan mereka.
36,8 persen warga DKI menyerahkan sepenuhnya kasus penistaan agama kepada proses hukum. Sedangkan, pada kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Sylviana, 32,8 persen warga DKI mendukung polisi memanggil dan memeriksa calon wakil gubernur nomor urut satu itu.
"Kemudian, ketika diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilpres diadakan hari ini 40,7 persen responden DKI menjawab Jokowi, disusul Prabowo Subianto 32,5 persen dan SBY 7,3 persen," ungkap Nona.