Survei Populi Center: DPR lembaga paling korup di mata rakyat
Kondisi itu tak lepas dari kasus korupsi yang menjerat beberapa anggotanya.
Kasus korupsi serta keputusan yang kontroversial membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi lembaga negara yang tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Populi Center, di mana kepercayaan terhadap DPR berada di titik terendah.
Kondisi itu tak lepas dari kasus korupsi yang menjerat beberapa anggotanya. Jika disodorkan pertanyaan mana lembaga paling korup, DPR menduduki peringkat pertama yakni dengan 39, 7 persen.
Dalam survei tersebut, selain DPR lembaga negara lainnya yang dinilai oleh publik korup di posisi kedua adalah Polri. 14, 2 Persen responden menyatakan institusi yang kini sedang berseteru dengan KPK ini sebagai lembaga terkorup nomor dua.
Lembaga ketiga yang dinilai korup adalah partai politik. Di mana 12,5 persen responden menyatakan bahwa parpol adalah lembaga korup.
Berikutnya yang dinilai korup adalah birokrasi pemerintahan dengan 7,6 persen. Sedangkan kejaksaan dan pengadilan masih mendapat kepercayaan, di mana masing-masing hanya 3,2 persen dan 2,4 persen responden yang melihatnya sebagai lembaga terkorup.
"Secara umum tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR sangat rendah, di mana sebanyak 58 persen masyarakat menyatakan DPR tidak dapat dipercaya," ujar peneliti utama Populi Center, Nico Harjanto dalam keterangan persnya, Sabtu (31/1).
Meski begitu, 25 persen responden masih melihat DPR sebagai lembaga yang bisa dipercaya, namun hanya 2 persen yang menyatakan masih sangat percaya terhadap lembaga legislatif itu.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dari 34 provinsi sejak tanggal 16-22 Januari 2015. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan 2,98 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan dengan tatap muka.
Baca juga:
Keterlaluan, mantan Kades di Pekalongan jual beras raskin
Buronan kasus korupsi di Nunukan ditangkap di Kota Depok
Kejagung resmi tahan eks bos PT Adhi Karya Bali
Sindir dewan ladang korupsi, sejumlah wanita cantik demo DPRD Jabar
Aktivis anti korupsi Aceh minta koruptor dihukum mati
8 Jam geledah kantor Dinas Pertanian, Polisi sita ratusan dokumen
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Mengapa kolaborasi KPK dan Polri dalam pemberantasan korupsi dianggap penting? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/12).
-
Apa saja kasus korupsi yang berhasil diungkap Kejaksaan Agung yang mendapat apresiasi dari DPR? Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah.
-
Kapan DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Apa harapan DPR terhadap Polri dalam menjaga kondusifitas ruang digital selama Pilkada? Politikus NasDem tersebut berharap, Polri dapat bekerja maksimal dalam memantau kondusifitas ruang digital selama Pilkada, terutama terkait hoaks dan ujaran kebencian.
-
Kenapa DPR mengapresiasi Polri dalam melakukan patroli siber selama Pilkada? Langkah antisipasi Polri ini pun lantas turut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut berharap, Polri dapat bekerja maksimal dalam memantau kondusifitas ruang digital selama Pilkada, terutama terkait hoaks dan ujaran kebencian.