Survei Roy Morgan H-4 Pencoblosan: Jokowi 54,5 persen, Prabowo 45,5 persen
Jokowi mendapatkan suara sekitar 54,5 persen. Namun, angka tersebut turun 2 persen sejak pertengahan Maret hingga awal April 2019. Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 45,5 persen, naik sekitar 2 persen pada periode yang sama.
Lembaga riset Roy Morgan merilis hasil survei terbaru di Pilpres 2019. Per bulan April, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas pesaingnya Prabowo-Sandiaga 4 hari jelang pencoblosan.
Jokowi mendapatkan suara sekitar 54,5 persen. Namun, angka tersebut turun 2 persen sejak pertengahan Maret hingga awal April 2019. Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 45,5 persen, naik sekitar 2 persen pada periode yang sama.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Suara pemilih untuk Jokowi ternyata berimplikasi positif untuk PDIP. PDIP mendapatkan dukungan 39 persen (tidak berubah sejak pertengahan Maret) dari orang Indonesia untuk Pileg secara bersamaan dalam beberapa minggu.
Namun, kenaikan dukungan untuk Prabowo tampaknya telah secara signifikan meningkatkan dukungan untuk partainya Gerindra. Saat ini, Gerindra mendapatkan dukungan 26 persen pemilih Indonesia pada bulan April, naik 5 persen dari pertengahan Maret.
Peta Sebaran Dukungan
Roy Morgan juga menganalisis tentang sebaran dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Paslon 01 masih digdaya di Jawa Tengah & Timur, sementara paslon 02 memimpin di Jakarta, Jawa Barat & Banten
Roy Morgan menganalisis, berdasarkan lokasi menunjukkan Jokowi memimpin kuat di daerah pedesaan seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan pulau Sulawesi. Sementara Prabowo terkuat di Jakarta, Jawa Barat & Banten, Sumatera Selatan dan Pulau Kalimantan.
Dukungan terkuat Prabowo berdasarkan kinerjanya terjadi di Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Di 3 daerah itu, eks Pangkostrad itu mendapatkan suara dengan 60 persen, naik 7,5 persen sejak pertengahan Maret. Sedangkan, Jokowi hanya di kisaran 40 persen turun 7,5 persen.
Namun, di provinsi-provinsi utama Jawa lainnya, Jokowi membuat Prabowo keok. Semisal di provinsi Jawa Tengah, Jokowi meraih 70 persen dukungan. Dukungan ini naik 4 persen sejak pertengahan Maret, dibandingkan dengan Prabowo sebesar 30 persen atau turun 4 persen. Tren serupa terjadi di Jawa Tengah dan Bali. Jokowi meraup 70 persen dukungan berbanding Prabowo 30 persen.
Jokowi juga memimpin dengan mudah di pulau Sulawesi: Jokowi 62% persen, Prabowo 38 persen. Di wilayah Sumatera Utara, Jokowi unggul tipis dengan 51,5 persen, Prabowo 48,5 persen.
Di provinsi Sumatera Selatan, Prabowo menang dengan 57,5 persen, sementara Jokowi tertinggal dengan 42,5 persen.
Prabowo juga mempertahankan keunggulannya di pulau Kalimantan. Prabowo di angka 55,5 persen sementara Jokowi 45,5 persen.
Dukungan pemilih berdasarkan usia
Roy Morgan menyebut, Jokowi unggul di antara pemilih berusia 50 tahun ke atas. Sementara dukungan Prabowo meningkat di antara orang Indonesia berusia 25-34 dan 35-49 tahun.
Daya tarik Prabowo adalah yang terkuat di antara orang Indonesia yang lebih muda dengan dua kandidat yang tidak mungkin terpecah untuk orang Indonesia berusia 17-24 tahun.
Usia 17-24 tahun: Jokowi 50 persen, tidak berubah sejak pertengahan Maret), Prabowo 50 persen (tidak berubah);
Usia 25-34 tahun: Jokowi 53,5 persen atau turun 8,5 persen, Prabowo 46,5 persen atau naik 8,5 persen;
Usia 35-49 tahun: Jokowi 52,5 persen atau turun 3,5 persen, Prabowo 47,5 persen, naik 3,5 persen;
Usia 50 tahun ke atas: Jokowi 63,5 persen atau naik 6 persen, Prabowo 36,5 persen atau turun 6 persen.
Dukungan Berdasarkan Gender
Untuk gender, Jokowi dan Prabowo bersaing ketat di antara pemilih perempuan dalam beberapa minggu terakhir. Dukungan perempuan untuk Prabowo meningkat 8,5 persen menjadi 48,5 persen pada awal April. Prabowo menempel ketat Jokowi di angka 51,5 persen atau turun 8,5 persen.
Meski demikian, dukungan untuk Jokowi di kalangan pria telah meningkat 3,5 persen menjadi 57 persen pada awal April. Sementara dukungan untuk Prabowo turun 3,5 persen menjadi 43 persen.
Survei ini dilakukan pada pertengahan Maret 2019 hingga awal April 2019 dengan 1.224 pemilih di seluruh Indonesia yang berusia 17+. Wawancara tatap muka dilakukan di 17 provinsi, dengan upaya dilakukan untuk memastikan sampel yang seimbang mewakili pemilih baik secara geografis maupun demografis.
Baca juga:
Survei SMRC: Pemilih Ragu Jokowi-Ma'ruf 6,4 Persen, Prabowo-Sandiaga 4,5 Persen
Survei SMRC Jelang Pencoblosan: Jokowi-Ma'ruf 56,8 Persen, Prabowo-Sandi 37 Persen
Prabowo Diprediksi Menang di Beberapa Wilayah ini
Cyrus Network: Jokowi-Ma'ruf 56,4% Prabowo-Sandi 38,1%
4 Wilayah Ini Jokowi Diprediksi akan Menang Telak