Survei SMRC: Prabowo Paling Kuat Sebagai Capres Elite Partai
Jauh di bawah Prabowo ada nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas sebesar 2,6 persen. Kemudian, Ketua DPR RI dan politikus PDIP Puan Maharani 1,1 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,4 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 0,4 persen.
Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpeluang besar menjadi presiden di Pilpres 2024 bila yang bertarung adalah calon dari kalangan elite partai. Berdasarkan hasil survei Februari 2022 dengan kelompok pemilih kritis, Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di antara ketua umum partai dan elite partai.
Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 13,7 persen dalam simulasi semi terbuka.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Apa yang menjadi fokus utama survei SMRC mengenai Pilgub Sulteng 2024? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Siapa yang melakukan survei BSEM MRI 2024? Survei yang dilakukan oleh lembaga riset MRI bekerjasama dengan Majalah Infobank ini menunjukkan peningkatan kinerja pada sejumlah aspek produk dan layanan BRI khususnya sisi digital channel.
-
Bagaimana Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk menggambarkan Capres 2024? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Mengapa hasil survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 menunjukkan bahwa dukungan pemilih masih bisa berubah? Dukungan pemilih kepada calon diperkirakan masih dinamis, bisa berubah, tergantung kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon hingga pilkada diadakan," imbuhnya.
"Kalau calon-calon ketua-ketua partai kalau menurut survei di semi terbuka kita sebut di sini, tokoh partai adalah Prabowo yang kuat," ujar pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam rilis survei melalui YouTube, Senin (28/2).
Dalam simulasi ini, sederet elite partai politik tidak memiliki elektabilitas di atas 5 persen.
Jauh di bawah Prabowo ada nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas sebesar 2,6 persen. Kemudian, Ketua DPR RI dan politikus PDIP Puan Maharani 1,1 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,4 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 0,4 persen, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 0,2 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,1 persen, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh 0,1 persen.
Sementara elite partai lain seperti Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak mendapatkan dukungan.
Ganjar yang menempati urutan teratas dalam survei elektabilitas capres ini dengan angka 27,5 persen, tidak tergolong elite partai politik meski kader PDIP karena bukan penentu kebijakan di partai.
Menurut Saiful, bila partai-partai mengutamakan atau memprioritaskan ketua umum dan tokoh utama di partai, maka Prabowo adalah tokoh paling kuat di antara elite politik lainnya. Kemungkinan Prabowo menang Pilpres 2024 sangat besar jika yang bertarung hanya elite partai.
SMRC melakukan survei pada 8-10 Februari 2022 melalui wawancara telepon. Jumlah responden 1268 dipilih secara acak dipilih secara acak dari populasi pemilih kritis. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SMRC melakukan survei di kalangan pemilih kritis, yaitu kelompok dengan kriteria memiliki telepon, tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan sering mengakses berita sosial politik dari berbagai media. SMRC mencatat ada 72 persen pemilih kritis dari populasi pemilih nasional.
(mdk/fik)