Survei SMRC soal Masa Depan Program Jokowi: Ganjar Melanjutkan, Anies Mengubah
Prabowo dipersepsikan publik sebagai calon presiden yang berada di antara apakah akan melanjutkan atau mengubah kebijakan Jokowi.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan perbedaan mendasar antara bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo dan bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Ganjar dinilai sebagai sosok calon presiden yang dapat melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo. 58 persen responden menilai Ganjar sebagai sosok capres yang bisa melanjutkan program Jokowi.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang diumumkan sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
"Di antara tiga nama, Ganjar Pranowo itu paling banyak dinilai sebagai capres yang akan melanjutkan, yang bisa melanjutkan program Jokowi," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat paparan survei secara daring, Selasa (9/5).
Sementara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di nomor dua sebagai calon presiden yang dinilai akan bisa melanjutkan program Jokowi. Ada 36 persen yang memilih Prabowo.
Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan angka 27 persen sebagai calon presiden yang akan melanjutkan program Jokowi.
Sementara, Anies menjadi calon presiden nomor satu yang dinilai akan mengubah kebijakan Jokowi. Angkanya mencapai 47 persen.
"Mereka yang mempersepsikan capres akan mengubah kebijakan Jokowi paling banyak dialamatkan ke Anies Baswedan," kata Deni.
Prabowo berada di urutan kedua dengan angka 39 persen sebagai calon presiden yang akan mengubah kebijakan Jokowi.
Sedangkan, Ganjar di paling buncit dengan angka 22 persen sebagai calon presiden yang akan mengubah kebijakan Jokowi.
Menariknya, posisi Prabowo sebagai calon presiden yang akan melanjutkan dan akan mengubah kebijakan Jokowi selalu di tengah-tengah. Prabowo dipersepsikan publik sebagai calon presiden yang berada di antara apakah akan melanjutkan atau mengubah kebijakan Jokowi.
"Pada Prabowo tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah mereka yang menilai Prabowo akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi dengan yang menilai Prabowo akan mengubah. Tidak ada perbedaan signifikan," jelas Deni.
Secara tren, dibandingkan survei sebelumnya pada 25-28 April 2023, tidak banyak berubah. Ganjar konsisten sebagai calon presiden yang dinilai akan melanjutkan kebijakan Jokowi dari 57 persen ke 58 persen. Anies sebagai calon presiden yang akan mengubah kebijakan Jokowi dari 43 persen menjadi 47 persen.
Sementara Prabowo tetap berada di tengah-tengah. Sebagai capres yang akan melanjutkan program Jokowi dari 40 persen menjadi 36 persen. Dan sebagai calon presiden yang akan mengubah dari 39 persen tetap 39 persen.
"Hasilnya sangat konsisten tidak ada perubahan berarti penilaian atau persepsi publik tentang positioning tiga tokoh ini," ujar Deni.
SMRC melakukan survei telepon pada 2-5 Mei 2023. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). Dengan metode ini diambil sampel sebanyak 925 respoden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.