Surya Paloh Singgung Penguasa Harus Adil
Surya Paloh mengatakan, apabila ada ketidakadilan maka rakyat bakal terus menggugat negara dan penguasanya.
Surya Paloh melihat terjadinya penyelewengan kekuasaan hari-hari belakangan.
Surya Paloh Singgung Penguasa Harus Adil
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menuturkan, rakyat tidak bisa ditinggal diam ketika penguasa berlaku tidak adil demi kepentingan kelompoknya.
Surya Paloh melihat terjadinya penyelewengan kekuasaan hari-hari belakangan.
"Kita semua bisa menerima untuk selalu menjadi rakyat jelata asalkan itu bersandar pada keadilan, sebaliknya kita tidak bisa tinggal diam ketika ada penguasa kekuasaan yang berlaku tidak adil demi kepentingan tertentu demi kepentingan kelompoknya," kata Surya Paloh dalam pidato HUT ke-12 NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11).
- Surya Paloh Buka-Bukaan Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo Hari Ini
- Sahroni Ungkap Suasana Surya Paloh Minta Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Kasus Korupsi di Kementan
- Surya Paloh Soal Cawapres Anies: Saya Tidak Pernah Menyatakan Tidak Setuju kepada AHY
- Surya Paloh: Saya Tahu Kenapa Airlangga Tak Dukung Anies, Saya Intip Apa Dia Gembira?
Menurut Surya Paloh, rakyat bisa menerima kenyataan apapun, meski pahit dan getir asal lahir dari perilaku yang berdasarkan nilai keadilan, kepatutan dan kepantasan.
Namun, apabila ada ketidakadilan maka rakyat bakal terus menggugat negara dan penguasanya.
"Sebaliknya sejahtera apapun semakmur apapun suatu bangsa jika tidak ada keadilan di dalamnya maka gugatan demi gugatan lah yang akan terus datang silih berganti," tegas Surya Paloh.
Menurutnya keadilan merupakan nilai yang membimbing kehidupan manusia. Karena itu, dalam negara makmur pun tetap ada lembaga peradilan.
"Keadilan adalah rasa keadilan adalah spiritualisme keadilan adalah nilai yang senantiasa membimbing manusia pada hidup yang sesuai dengan sunatullah itulah mengapa di dalam negeri yang makmur dan sejahtera tetap ada lembaga peradilan itu itu karena keadilan bukan hanya tentang kemakmuran dan kesejahteraan saja,"
tegas Surya Paloh.
merdeka.com
Sebelumnya, Surya Paloh prihatin dengan apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. Surya Paloh menilai Mahkamah Konstitusi berubah menjadi alat politik keluarga.
Hal tersebut menanggapi putusan MK soal batas usia calon presiden dan calon wakil presiden yang meloloskan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Pak Surya memang prihatin melihat negara bangsa ini, prihatin pada perilaku-perilaku MK yang dulu kita obsesikan dia adalah negarawan-negarawan yang pikirannya untuk kepentingan bangsa dan negara ternyata mereka sudah menjadi alat-alat politik keluarga, kelompok, nah ini semuanya sedih, tadi di atas semuanya sedih,"
ungkap Ketua DPP NasDem Effendi Choirie usai pertemuan NasDem dan Din Syamsuddin di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (6/11).
merdeka.com