Anies Baswedan: Kita Sering Melihat Penyimpangan Kecil Ditoleransi
"Ketika diteruskan setahap demi setahap demi setahap, jadi penyimpangan jauh dari sistem moral sistem nilai yang ingin kita capai," kata Anies.
Penyimpangan tersebut tahap demi tahap menjadi penyimpangan yang jauh dari sistem moral dan nilai.
Anies Baswedan: Kita Sering Melihat Penyimpangan Kecil Ditoleransi
Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan, dalam kehidupan berbangsa hari-hari ini tengah diperlihatkan berbagai macam penyimpangan. Malah, penyimpangan tersebut dianggap kecil dan ditoleransi.
"Ini adalah refleksi yang amat penting dalam kehidupan berbangsa di hari ini di mana kita sering menyaksikan adanya penyimpangan yang ditoleransi walau penyimpangan itu kecil, dianggap ditoleransi," kata Anies menanggapi pidato Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat HUT ke-12 NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11).
Penyimpangan tersebut tahap demi tahap menjadi penyimpangan yang jauh dari sistem moral dan nilai.
"Ketika diteruskan setahap demi setahap demi setahap, jadi penyimpangan jauh dari sistem moral sistem nilai yang ingin kita capai," kata Anies.
Kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, perlu dikembalikan prinsip etika, moral, dan kebenaran.
"Mengembalikan prinsip-prinsip etika, mengembalikan prinsip-prinsip moral, prinsip-prinsip kebenaran, prinsip-prinsip agung, yang itu mewarnai pendiri republik ketika menyusun gagasan, menerjemahkan jadi rencana republik, kemudian mulai dengan bangu pemerintahan," ujar Anies.
Pesan yang disampaikan Surya Paloh menjadi pengingat untuk semua pihak menjaga moral dan menjunjung nilai berbangsa dan bernegara.
"Saya apresiasi pidato tadi walau untuk internal. Itu pengingat pentingnya kita jaga marwah. Junjung nilai. Topang moral dalam berbangsa bernegara,"
tegas Anies.
merdeka.com
Surya Paloh menyebut, penyelewengan kekuasaan semakin nyata hari-hari ini. Awalnya hanya terjadi di level tertentu. Kini dapat disaksikan jelas terjadi hampir di semua level.
"Awalnya kita melihat segala bentuk penyelewengan itu hanya berada di level tertentu. Namun semakin ke sini kita semakin menyaksikan hampir-hampir di semua level," ujar Surya Paloh.
Kekuasaan dalam falsafah Pancasila diberikan Tuhan melalui tangan rakyat melalui pemilu. Kekuasaan seharusnya digunakan dalam rangka kehidupan bernegara dan berbangsa yang baik.
"Gejala seperti itu sudah sedemikian memprihatinkan. Dalam falsafah pancasila kekuasaan itu jelas diberikan oleh Tuhan yang Maha esa melalui tangan-tangan rakyat melalui suatu mekanisme pemilihan Umum,” ujar Surya Paloh.
“Ketika kekuasaan itu sudah diraih maka itu harus digunakan dalam rangka membangun kehidupan bernegara dan berbangsa tentunya secara baik dan benar secara sehat dan tentu sekaligus yang bermartabat sebagaimana yang telah diamanatkan oleh konstitusi,"
sambungnya.
merdeka.com
Penguasa Tidak Adil
Surya Paloh menuturkan, rakyat tidak bisa ditinggal diam ketika penguasa berlaku tidak adil demi kepentingan kelompoknya. Surya Paloh melihat terjadinya penyelewengan kekuasaan hari-hari belakangan.
"Kita semua bisa menerima untuk selalu menjadi rakyat jelata asalkan itu bersandar pada keadilan, sebaliknya kita tidak bisa tinggal diam ketika ada penguasa kekuasaan yang berlaku tidak adil demi kepentingan tertentu demi kepentingan kelompoknya,"
kata Surya Paloh.
merdeka.com
Menurut Surya Paloh, rakyat bisa menerima kenyataan apapun, meski pahit dan getir asal lahir dari perilaku yang berdasarkan nilai keadilan, kepatutan dan kepantasan.
Namun, apabila ada ketidakadilan maka rakyat bakal terus menggugat negara dan penguasanya.
"Sebaliknya sejahtera apapun semakmur apapun suatu bangsa jika tidak ada keadilan di dalamnya maka gugatan demi gugatan lah yang akan terus datang silih berganti," tegas Surya Paloh.
Menurutnya keadilan merupakan nilai yang membimbing kehidupan manusia. Karena itu, dalam negara makmur pun tetap ada lembaga peradilan.
"Keadilan adalah rasa keadilan adalah spiritualisme keadilan adalah nilai yang senantiasa membimbing manusia pada hidup yang sesuai dengan sunatullah itulah mengapa di dalam negeri yang makmur dan sejahtera tetap ada lembaga peradilan itu itu karena keadilan bukan hanya tentang kemakmuran dan kesejahteraan saja,"
tegas Surya Paloh.
merdeka.com