Sindir Kekuasaan Mengatur Hukum, Anies: Kita Memang Perlu Perubahan di Negeri Ini
Anies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.
Anies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.
Sindir Kekuasaan Mengatur Hukum, Anies: Kita Memang Perlu Perubahan di Negeri Ini
Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menghadiri Kick Off Kampanye Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Depok pada Minggu (26/11). Anies menyebut kondisi kenegaraan yang mengalami keunikan-keunikan baru.
“Dan keunikan baru itu membuat mereka yang sudah merasakan manfaat pembangunan mulai berfikir ya betul memang kita perlu perubahan di negeri ini,” katanya, Minggu (26/11).
Anies menyinggung soal munculnya persepsi bahwa masyarakat perlu ada perubahan nyata. Bahkan dia juga ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara.
“Tapi akhir-akhir ini mendadak ada satu kesadaran baru kita perlu mengembalikan kewarasan dalam bernegara. Kita perlu mengembalikan perubahan untuk menjaga agar negeri ini tetap menjadi negara hukum, bukan negara kekuasaan,” tegasnya.
Anies menuturkan, dalam sebuah negara hukum, kekuasaan diatur oleh hukum. Namun dalam sebuah negara kekuasaan, maka kekuasaan yang mengatur hukum.
“Kita tidak ingin terbalik dan itulah yang hendak kita perjuangkan bersama,” ungkapnya.
Anies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024. Namun dia meyakini dengan upaya bersama akan membuahkan kemenangan.
“Jalan perjuangan pasti berbatu, sebab menang menanti diujung jalan,” katanya.
Walaupun PKS baru meluncurkan Kick Off menuju kemenangan hari ini, sambung Anies, namun sebenarnya hal itu sudah berjalan sejak lama. Dan yang dirasakan saat ini mesin partai sudah memanas.
“Tinggal dimasukkan ke persneling satu langsung melaju ke depan,” katanya.
Ketika bicara perubahan yang menyangkut rumah tangga dan kondisi perekonomian, kata Anies, bagi sebagian yang sudah merasakan nikmatnya pembangunan maka perubahan itu seperti sesuatu yang tidak diinginkan. Karena perubahan itu hanya jadi agenda yang belum dapat dilakukan dan termarjinalkan.
“Tapi beberapa minggu ini kita menyaksikan kondisi kenegaraan yang mengalami keunikan-keunikan baru. Dan keunikan baru itu membuat mereka yang sudah merasakan manfaat pembangunan mulai berfikir ya betul memang kita perlu perubahan di negeri ini,” pungkasnya.