Surya Paloh: Satu Kesedihan Saya, Kita Dipaksa pada Kepentingan Sesaat
Surya Paloh menyampaikan rasa kesedihannya melihat perjalanan demokrasi saat ini
Dia mengatakan, banyak pihak hanya memikirkan Indonesia dalam jangka pendek.
- Surya Paloh: Tiap Hari Kepala Daerah Ditangkap, Menteri Dikejar, Bangsa Apa Ini?
- Surya Paloh Ajak Masyarakat Jaga Demokrasi: Kita Tidak Boleh Mencampuradukkan Hak Keluarga dengan Hak Publik
- Surya Paloh: Gagasan Pemikiran Negara Ini Republik Bukan Kerajaan
- Surya Paloh Kasih Penilaian Anies-Cak Imin di Dalam Debat
Surya Paloh: Satu Kesedihan Saya, Kita Dipaksa pada Kepentingan Sesaat
Ketua Umum Partai NasDen Surya Paloh menyampaikan rasa kesedihannya melihat perjalanan demokrasi saat ini. Dia mengatakan, banyak pihak hanya memikirkan Indonesia dalam jangka pendek.
“Satu kesedihan yang saya harus nyatakan. Seakan-akan kita sudah tidak mampu lagi membangun impian besar dalam strategi perspektif jangka panjang,” kata Surya Paloh, di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (8/3).
Dia menilai, saat ini banyak pihak yang lebih memilih untuk melihat kepentingan masing-masing, ketimbang rakyat Indonesia.
"Kondisi memaksa kita seakan-akan itu merupakan suatu impian yang nihil untuk dapat kita wujudkan. Kita dipaksa pada kepentingan-kepentingan sesaat. Pada kepentingan jangka pendek yang serba pragmatis,”
kata Surya Paloh.
Lebih lanjut, Surya Paloh mengaku pesimis menghadapi situasi saat ini. Dia menyebut, jika beberapa pihak hanya memikirkan Indonesia dalam waktu 6 bulan ke depan.
Padahal, semestinya para elite memikirkan bangsa jauh ke depan untuk memberikan peninggalan terbaik bagi anak dan cucu kelak.
“Kalau kita sepakat, enggak masalah. Tapi kalau kita sepakat itu artinya kita berhenti pada kepentingan generasi masa kini tanpa harus lagi memikirkan mereka, anak dan cucu kita sebagai generasi pengganti yang mungkin kita harapkan jauh lebih hebat dari apa yang kita sumbangkan untuk kemajuan negeri ini,” pungkas Surya Paloh.