Surya Paloh soal demokrasi Indonesia: Andai Bung Karno masih hidup
Kepada para calon kepala daerah Surya Paloh mengingatkan, untuk menjaga amanah rakyat jika terpilih.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memenuhi janjinya untuk menemui ribuan kader di Bali dalam dukungannya memenangkan Pilkada serentak di enam kabupaten di Bali. Kedatangan orang nomor satu di Partai NasDem ini dipusatkan di Taman Ujung, Karangasem, Minggu (8/11).
Surya Paloh menegaskan jika Bali merupakan salah satu provinsi dari 7 provinsi yang dikunjunginya dalam rangka melakukan konsolidasi Pilkada. Dia meminta kadernya untuk memenangkan pilkada di Bali secara demokratis dan bermartabat. NasDem harus bisa memperjuangkan kemenangan sehingga mewujudkan restorasi Indonesia yang dimulai dari daerah, tetapi tetap dengan menjunjung tinggi demokrasi Pancasila.
Kepada para calon kepala daerah Surya Paloh mengingatkan, untuk menjaga amanah rakyat saat terpilih bahwa pengabdian kepada rakyat adalah utama, bukan kepada Partai NasDem.
"Ketika saya melihat wajah-wajah para pasangan calon dari Bali ini, maka ada harapan untuk meneruskan misi besar dan mulia Partai NasDem, untuk terus berdiri tegak secara konsisten gerakan perubahan untuk restorasi Indonesia," ujar Paloh dalam pidatonya di hadapan ribuan massa NasDem di Bali.
Katanya, seandainya Soekarno masih hidup maka dia akan berpidato agar Indonesia kembali ke sistem demokrasi Pancasila. Karena saat ini Indonesia sudah cenderung mengarah pada demokrasi kapitalisme, materialisme.
"Ada kegalauan dari anak bangsa yang masih memiliki nurani yang jujur pasti ingin kembali ke Pancasila. Itu, Andai Bung Karno masih hidup maka ia akan kembalikan demokrasi di bangsa ini pada sistem demokrasi Pancasila," teriaknya.
Menurut Paloh, para calon kepala daerah di Indonesia sekalipun idealis, namun dia akan berhadapan dengan demokrasi kapitalis, transaksionalis. Demokrasi Pancasila dikalahkan dengan kapitalis berbau imperialis. "Kita bertempur dengan harga yang tidak cocok, harga jual, harga beli, yang tidak cocok. Partai NasDem semestinya melarang itu semua. NasDem harus menjadi corong terdepan memperjuangkan kembali ke demokrasi Pancasila," tegasnya mengingatkan.
Baca juga:
Ini pesan Paloh buat calon kepala daerah NasDem jika terpilih
Kecurigaan Paloh ada musuh dalam selimut di pemerintahan Jokowi
Kader yang terlibat hukum pilihannya berhenti atau diberhentikan
102 peserta ikuti kompetisi Pilkada Serentak Apps Challenge KPU
Ribuan bilik dan kotak suara milik KPU Sragen hilang misterius
Cawali Solo Anung ajak kaum perempuan ikut berantas kemiskinan
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja," kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Surya Paloh memilih Cak Imin daripada AHY? Nasdem sebagai partai yang mengusung Anies membelot dengan bersepakat tanpa sepengetahuan partai pengusung seperti Demokrat dan PKS."Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.