Syarief Hasan Sebut Nazaruddin Terlibat Upaya Ambil Paksa Partai Demokrat
"Yang terlibat Nazaruddin," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (2/2).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyebut terdapat beberapa pihak yang berencana mengkudeta kursi ketua umum Partai Demokrat.
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarif Hasan, salah satu yang ingin melakukan pendongkelan kursi AHY adalah mantan Bendahara Umum Demokrat, Nazaruddin.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
"Yang terlibat Nazaruddin," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (2/2).
Seperti diketahui, Nazaruddin merupakan mantan terpidana korupsi Wisma Atlet. Dia merupakan mantan bendahara umum partai Demokrat era Anas Urbaningrum.
Nazaruddin telah bebas dari penjara setelah setelah sempat menjalani cuti menjelang bebas sejak 14 Juni 2020. Dia menjalani cuti dengan pengawasan dan bimbingan dari Balai Pemasyarakatan Bandung hingga bebas murni pada 13 Agustus.
Nazaruddin terbelit dua perkara korupsi, yakni kasus korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang pada 2012 dan pencucian uang pada 2016.
Dia dihukum 6 tahun penjara untuk kasus pencucian uang dan 7 tahun penjara untuk korupsi Wisma Atlet. Total hukumannya adalah 13 tahun penjara dan dijalani sejak 2012. Seharusnya Nazaruddin masih mendekam di penjara hingga 2024, namun ia mendapatkan remisi 45 bulan 120 hari.
Hal senada juga disampaikan AHY dalam konferensi persnya kemarin. Menurutnya, ada dua golongan yang ingin melakukan kudeta.
Pertama, pelaku yang berasal dari kader partai dan kedua mereka yang berasal dari nonkader partai.
Terkait pelaku internal, AHY menyebut lima latar belakang sosok. Pertama, seorang kader Demokrat aktif, kedua, seorang kader yang sudah enam tahun tidak aktif.
Ketiga, satu orang mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan keempat adalah seorang mantan kader yang sudah keluar dari partai tiga tahun lalu.
"Sedangkan non kader, adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasinya ke Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ada Nama Jokowi di Pusaran Isu Perebutan Partai Demokrat
Jejak Karier Jenderal Moeldoko, Dulu Anak Buah SBY Kini Disebut Mau Kudeta AHY
Moeldoko Disebut Mau Ambil Paksa Demokrat & Sindiran Keras SBY soal Moral Berpolitik
Rentetan Aksi Kudeta Menggulingkan AHY
Isu Demokrat Digoyang, NasDem Minta AHY Selesaikan Secara Internal Dulu
PPP Jatim Minta Emil Dardak Tak Maju Bursa Ketua Demokrat