Demokrat tak anggap lagi Ruhut bagian dari partai
Syarif Hasan sebut Demokrat tak anggap lagi Ruhut bagian dari partai. Syarief enggan berkomentar lebih jauh terkait polemik Ruhut Sitompul ini. Dia hanya mengatakan masyarakat sudah mengetahui sikap dan etika Ruhut Sitompul yang sudah berseberangan dengan Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Komite Pengawas Partai Demokrat memastikan akan melakukan pemanggilan terhadap Ruhut Sitompul atas sikapnya yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan enggan mengomentari apa yang akan diputuskan oleh Komite Pengawas.
Dia hanya menegaskan saat ini, partainya sudah tidak menganggap lagi sebagai bagian dari Partainya. "Intinya, Partai Demokrat ini sudah tidak menganggap lagi si Ruhut ini," kata Syarief melalui pesan singkatnya, Kamis (29/9).
Syarief enggan berkomentar lebih jauh terkait polemik Ruhut Sitompul ini. Dia hanya mengatakan masyarakat sudah mengetahui sikap dan etika Ruhut Sitompul yang sudah berseberangan dengan Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Masyarakat bisa menilai bagaimana kepribadiannya dan perilakunya yang jauh dari Etika dan Kesopanan Partai Demokrat," ujarnya.
Seperti diketahui, Ruhut keras kritik SBY dan para petinggi Demokrat. Dia menyayangkan bahwa karir cemerlang Agus harus terhenti di TNI. Menurut dia, ini akibat para pembisik SBY dan ambisi Demokrat ambil alih kekuasan di DKI.
"Agus itu anggota TNI cerdas, jenius, tapi sayang gara-gara ambisi partai dia maju di politik," ujar Ruhut kepada merdeka.com, Jumat (23/9).
"Tapi aku enggak kebayang kalau Agus kalah dibunuh kariernya oleh partai yang aku banggakan," sambung anggota Komisi III ini.
Sementara, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tegaskan, semua kader partai harusnya taat kepada keputusan partai mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Menanggapi imbauan Ibas, Ruhut tak segan menyerang balik ketua-nya di DPR itu. Ruhut menyebut permintaan Ibas agar dirinya mundur dari keanggotaan partai Demokrat bak seorang tukang parkir.
"Aku hanya bilang, dimana negara ini apalagi partai politik mau maju kalau cara berpikir tokohnya seperti tukang parkir. Karena hanya pekerjaan tukang parkir lah yang mengatakan mundur-mundur, kiri-kiri kanan, setop, gopek bang. Iya (Ibas) kayak tukang parkir," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (28/9).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
Baca juga:
Ruhut Sitompul: Kalau aku gak ada, gak kebayang Demokrat jadi apa
Roy Suryo puji Boy Sadikin, sebut Ruhut 'cemen'
Amir Syamsuddin: Ruhut Sitompul tidak kami anggap
Dukung Ahok, Ruhut dipanggil Komisi Pengawas Demokrat hari ini
Diminta mundur, Ruhut malah sebut Ibas seperti tukang parkir