Tak Cuma Kubu Moeldoko, Kubu AHY juga akan Sambangi Kemenkum HAM
Demokrat kubu Moeldoko berencana menyambangi Kemenkum HAM, Senin (8/3). Hal ini guna mendaftarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar 5 Maret lalu di Deli Serdang, Sumut.
Demokrat kubu Moeldoko berencana menyambangi Kemenkum HAM, Senin (8/3). Hal ini guna mendaftarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar 5 Maret lalu di Deli Serdang, Sumut.
Sementara itu, kubu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga akan mendatangi Kemenkum HAM. Tak cuma Kemenkum HAM, mereka juga akan mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna menangkal pengesahan KLB kubu Moeldoko.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, kedatangan Demokrat ke Kemenkum HAM meminta hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatera Utara yang dinilai ilegal ditolak. Kemenkum HAM diminta menolak mengesahkan hasil KLB ilegal.
"Kami ke Kemenkum HAM untuk meminta Kemenkum HAM menolak pendaftaran KLB ilegal, menolak pengesahan seluruh produk KLB ilegal," ujar Herzaky melalui pesan singkat, Senin (8/3).
Selain itu, Demokrat menyambangi KPU untuk memastikan data di Sipol. Bahwa pemilik suara Partai Demokrat sesuai dengan Sipol KPU dan tidak ada pemilik suara sah di KLB ilegal.
"Menyampaikan ke KPU terkait data-data pemilik suara sah di Partai Demokrat, sesuai dengan SIPOL, dan tidak ada nama pemilik suara sah di KLB abal-abal," ujar Herzaky.
Sebelumnya, Ketua Umum AHY bersama ketua dewan pimpinan daerah (DPD) dari 34 provinsi akan melaporkan perbuatan melanggar hukum peserta Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia serta Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua umum Partai Demokrat menggelar rangkaian rapat konsolidasi selama satu hari penuh, Minggu (7/3), bersama dewan pimpinan pusat (DPP), ketua DPD dari 34 provinsi yang sebagian besar datang langsung ke kantor pusat partai, Wisma Proklamasi.
AHY juga menggelar pertemuan dengan ketua dewan pimpinan cabang (DPC) dari 514 kabupaten dan kota.
Dalam pertemuan itu, para ketua DPD dan DPC menyatakan kesetiaannya terhadap Partai Demokrat pimpinan AHY dan mereka sepakat bahwa kongres luar biasa di Deli Serdang minggu lalu merupakan perbuatan melawan hukum, khususnya terhadap anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) yang jadi dasar hukum partai.
“Ketua DPD dan ketua DPC tidak pernah memberi mandat kepada siapapun untuk hadir dan memberi suara (pada kongres luar biasa di Deli Serdang, red),” kata AHY ke awak media pada sesi awal pertemuan dengan ketua DPC di Jakarta, Minggu malam.
Menurut AHY, informasi itu penting disebarluaskan dan diketahui oleh publik agar tidak ada kabar bohong yang disebarkan oleh peserta KLB.
Kongres luar biasa yang digerakkan oleh sejumlah anggota serta bekas pengurus Partai Demokrat menetapkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sebagai pimpinan baru partai periode 2021-2025 menggantikan AHY.
Padahal, AHY telah ditetapkan sebagai ketua umum periode 2020-2025 menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, lewat Kongres Partai Demokrat V tahun lalu.
Dalam kongres luar biasa di Deli Serdang, pimpinan sidang, Jhoni Allen juga menetapkan Marzuki Alie sebagai ketua dewan pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Marzuki Alie telah dipecat secara tidak hormat dari keanggotaan Partai Demokrat bulan lalu karena pelanggaran kode etik.
Baca juga:
Ratusan Orang Berkaus Biru Padati Tugu Proklamasi Sebut 'Mau Kawal Mas AHY'
Jejak Karier Moeldoko & Gatot Nurmantyo, 2 Jenderal TNI 'Dibesarkan' oleh SBY
AHY & 34 Ketua DPD Partai Demokrat Datangi KemenkumHAM-KPU, Laporkan KLB Deli Serdang
Diajak Kudeta AHY, Gatot Kisahkan Puma Terkam Orangutan, Ada Anak Tak jadi Dimakan
Pakar Hukum soal KSP Moeldoko Ambil Alih Demokrat: Kalau Presiden Diam Berarti Setuju
Potret Moeldoko Dilantik Presiden SBY Jadi Panglima TNI, Istrinya Sampai Cium Tangan