Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Jokowi Pilih Bagikan Sembako di Yogyakarta
Jokowi membagikan sembako dengan warga sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Jokowi membagikan sembako dengan warga sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Jokowi Pilih Bagikan Sembako di Yogyakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih beraktivitas di Yogyakarta saat PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5).
- VIDEO: Tak Hadiri Rakernas PDIP, Jokowi 'Sibuk' Berbagi Bersama Warga Yogyakarta
- Cerita Turis Ketiban Rezeki Nomplok, Nongkrong di Gedung Agung Yogyakarta Dapat Sembako dari Jokowi
- PDIP Gelar Rakernas ke-V di Jakarta, Presiden Jokowi yang Tak Diundang Milih Berada di Yogyakarta
- Presiden Jokowi Bagi-bagi 1.000 Sembako di Depan Istana Jelang Lebaran
Jokowi membagikan sembako dengan warga sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Jokowi menghampiri masyarakat yang telah antre menunggu dengan penuh antusias.
Tampak pula cucu pertama Jokowi, Jan Ethes Srinarenda.
Pelbagai Elemen Masyarakat Terima Sembako
Masyarakat yang mengantre sembako terdiri dari, pedagang asongan, pengayuh becak, hingga kaum difabel.
Pengakuan Warga
Ahya Rosidi, seorang tunanetra merasa sangat bersyukur dan senang karena mendapatkan sembako.
"Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada beliau dan segenap jajaran yang sudah membantu kami semua kaum difabel tunanetra ini," kata Ahya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Meski tidak bisa melihat Presiden Jokowi, namun Ahya bisa merasakan kehadiran sang kepala negara. Baginya, Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat baik dan bisa merasakan langsung dampak kepemimpinannya.
"Saya harap untuk ke depannya negara Indonesia ini bisa lebih maju, terutama untuk kaum difabel, tunanetra khususnya atau kaum difabel lainnya diperhatikan lebih baik lagi," ujar Ahya.
Sementara itu, seorang pedagang tas bernama Jaenab yang kerap berdagang di Jalan Malioboro, juga merasakan kehangatan yang sama. Baginya, bantuan yang diterimanya menorehkan harapan baru di tengah kondisi dagangannya yang tidak menentu.
"Alhamdulillah senang banget. Saya kan jualan tas, dapat sembako kan senang. Kita jualan belum tentu (laku)," ujar Jaenab.
Warga lainnya, Bayu yang sehari-hari mengayuh becak melintasi jalan-jalan Yogyakarta juga merasa hari itu istimewa. Tak hanya dapat sembako, sore itu juga ia untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Istana.
"Ini dapat sembako. Alhamdulillah sangat membantu bagi warga kecil seperti saya. Mudah-mudahan lancar seterusnya ada sembako terus," kata Jaenab.
Alasan PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal tidak undangnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Rakernas V PDI Perjuangan hari ini, Jumat (24/5).
Djarot menegaskan bahwa yang diundang dalam rakernas hanya internal partai. Djarot lantas menyinggung soal PDI Pejruangan adalah partai ideologis yang kokoh menyuarakan kebenaran untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi.
"PDIP itu satu partai ideologis dimana Ibu Megawati Soekarnoputri ketum selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," kata Djarot di sea Rakernas PDIP, Ancol, Jakarta Utarat, Jumat (25/5).
Djarot menjelaskan, apabila ada anggota partai yang melanggar AD/ART, konstitusi, etika dan moral, maka bukan lagi menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan.
"PDIP itu satu partai ideologis dimana Ibu Megawati Soekarnoputri ketum selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," kata Djarot di sea Rakernas PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5).
Djarot menjelaskan, apabila ada anggota partai yang melanggar AD/ART, konstitusi, etika dan moral, maka bukan lagi menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan.
Oleh karena itu, menurut Djarot, Rakernas PDI Perjuangan kali ini hanya untuk internal partai. Peserta yang diundang juga ada para cendekiawan, akademisi dan masyarakat pro demokrasi.