Tak Diundang Rapat Golkar, IBU Duga Buntut Pertemuan dengan Airlangga
"Apakah kritikan menjadi dasar Ketum tidak suka, dan mengambil kebijakan tidak mengundang ketua Korbid, ditambah Ucok (Andi Sinulingga) dan Aroem. Ucok dan Aroem sangat mungkin karena mereka mendukung Bambang Soesatyo. Padahal mendukung Bambang kan hak mereka-mereka, kok dibawa ke persoalan organisasi?" ujar Indra.
Politikus Golkar Indra Bambang Utoyo (IBU) merasa heran dengan kebijakan partainya belakangan ini. Terlebih, dirinya sebagai ketua Korbid Pemenangan Pemilu wilayah Sumatera malah tak diundang rapat.
Dia cerita, ada kebijakan baru yang mengharuskan undangan rapat Korbid diteken oleh Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus. Sehingga undangan rapat yang diteken olehnya untuk gelar pertemuan hari ini Selasa (10/9), dianggap tidak sah. Apalagi, undangan rapat Korbid yang diteken Sekjen, dirinya malah tidak diundang.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ya kan aneh. Masak saya ketua Korbid enggak diundang rapat Korbidnya? Ada apa? Apa aku berbuat salah? Padahal korbid kita yang menyumbang kursi tambahan untuk DPR RI. Coba misalnya kita tidak menambah, tetap 17 kursi Sumatera, mungkin posisi Golkar jadi nomor 3," kata Indra saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/9).
Indra pun curiga, akar masalah ini terjadi usai dirinya melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, dia mengkritik kepemimpinan Airlangga.
"Memang benar pada waktu aku menghadap ketum 3 minggu lalu, aku menyampaikan kritik bahwa tidak adanya rapat pleno itu kan tidak punya alasan, karena tata kerja kita minimal 1 kali dalam 2 bulan," cerita Indra.
©2019 Merdeka.com/liputan6.com
"Apakah kritikan menjadi dasar Ketum tidak suka, dan mengambil kebijakan tidak mengundang ketua Korbid, ditambah Ucok (Andi Sinulingga) dan Aroem. Ucok dan Aroem sangat mungkin karena mereka mendukung Bambang Soesatyo. Padahal mendukung Bambang kan hak mereka-mereka, kok dibawa ke persoalan organisasi?" ujar Indra kesal.
Indra melihat, manajemen partai di bawah Airlangga semakin amburadul dan tidak profesional. Airlangga dianggap memimpin partai seperti perusahaan, seenaknya sendiri.
Dia pun tak masalah apabila nantinya, dicopot oleh Airlangga dari jabatan ketua Korbid. Namun yang jelas, sampai saat ini, dirinya tak punya niat untuk menjatuhkan Airlangga.
"Aku tidak punya niat mau menjatuhkan Airlangga, dan tidak punya kemampuan. Tapi niat untuk maju jadi Caketum di Munas bertambah bulat. Biarpun tidak mungkin bisa melewati persyaratan dukungan 30 persen. Karena dukungan sudah terbagi pada Airlangga dan Bambang," kata Indra yang sempat maju caketum di Munas Golkar 2016 lalu.
Baca juga:
Indra Utoyo Kaget, Menjabat Ketua Korbid Golkar Tapi Tak Diundang Rapat
Kubu Bamsoet Ingatkan Airlangga Jangan Jual Nama Presiden untuk Kepentingan Munas
Kubu Bamsoet Nilai Airlangga Lupa Pada Orang yang Jadikannya Ketum Golkar
Redam Gaduh Jelang Munas, Ical Turun Gunung Panggil Airlangga dan Bamsoet
Redup Wacana Aklamasi Usai Airlangga Dipanggil Jokowi
VIDEO: Agung Laksono Yakin Golkar Tak Akan Pecah
Agung Laksono: Tradisi Sejak Era Jusuf Kalla, Munas Golkar Digelar Desember