Tak punya figur top, Koalisi Majapahit yakin kalahkan Risma-Whisnu
Diambil nama Koalisi Majapahit, dijelaskan panitia acara, AH Tony, karena lokasi deklarasi berada di Hotel Majapahit.
Enam ketua partai politik di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6) sore resmi mendeklarasikan Koalisi Majapahit untuk melawan calon incumbent, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di Pilwali Kota Surabaya, 9 Desember 2015 mendatang. Diambil nama Koalisi Majapahit, dijelaskan panitia acara, AH Tony, karena lokasi deklarasi berada di Hotel Majapahit.
"Di tempat ini, ada nilai sejarah perlawanan perang kemerdekaan 1945. Sejarah perjuangan Arek-Arek Suroboyo semoga jadi inspirasi perjuangan ini," terang AH Tony di depan para tetua partai.
Sekadar tahu, di hotel yang dulu bernama Hotel Yamato dan Orange ini, pernah terjadi peristiwa penting di masa perjuangan, yaitu perobekan bendera Belanda menjadi Sang Saka Merah Putih.
Sementara itu, enam ketua partai yang hadir dalam deklarasi, antara lain; Ketua PKB (5 kursi) Syamsul Arifin, Ketua Demokrat (6 kursi) Hartoyo, Ketua Gerindra (5 kursi) Sutadi, Ketua PKS (5 Kursi), Ibnu Sobir, Plt Golkar (4 kursi) M Alyas, dan Ketua PAN (4 kursi) Surat.
"Calon-calon di Surabaya, sudah muncul, sehingga koalisi enam partai ini tidak mungkin kalah. Kita tidak mungkin datang untuk kalah, tapi untuk menang. Itu opsi kita mengikuti Pilkada ini," dalih Ketua PKB Surabaya, Syamsul Arifin di sela deklarasi.
Boleh saja Syamsul menyatakan keoptimisannya itu. Namun, enam partai Koalisi Majapahit ini juga harus realistis. Sampai saat ini, mereka belum memiliki figur top untuk menandingi pasangan Risma-Whisnu.
Hingga saat ini, calon patahana yang diusung partai pemilik 15 kursi di DPRD Surabaya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, masih di atas angin.
"Saya yakinkan, wali kota (Surabaya) besok, adalah seorang laki-laki bukan perempuan. Seperti yang pernah saya katakan dulu, Risma itu pemimpin yang biasa-biasa saja. Kalau dibandingkan dengan saya, memang saya juga biasa-biasa, tapi paling tidak, saya masih satu strip di bawah Risma," ucapnya.
Kembali Syamsul melanjutkan, di Pilwali Surabaya, Desember 2015 nanti, pihaknya ingin menciptakan pemimpin yang mau saling menghormati. "Itu yang utama. Saling menghormati," sindirnya pada Risma, yang dikenal gagal menjalin komunikasi dengan partai pengusungnya, meski akhirnya masih tetap mengusung alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu.
"Dalam sejarah Pilkada, siapa bilang incumbent tidak bisa dikalahkan. Saat Jokowi (Joko Widodo) maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, bisa mengalahkan Foke. Ini bukti, incumbent bukan tidak bisa dikalahkan," sambungnya.
Senada, Ketua Gerindra Surabaya, BF Sutadi juga mengatakan, Koalisi Majapahit dibentuk bukan bermaksud menjegal pasangan Risma-Whisnu, tapi untuk melahirkan kompetisi yang sehat di Pilkada mendatang, juga bukan tunduk pada wacana aklamasi.
"Kita ingin melahirkan kompetisi yang sehat. Teknisnya, kita akan kerja keras menyusun strategi. Ide aklamasi, itu tidak masuk akal, karena tidak sesuai dengan undang-undang. Pilkada, harus ada minimal dua calon. Kita akan mencari pasangan yang cocok untuk melawan incumbent," tegasnya.
Baca juga:
PDIP sambut positif KSB sebagai kompetitor di Pilwali Surabaya
Rekomendasi Risma turun, 6 Parpol siap bendung wacana aklamasi
Rekomendasi turun, PDIP jagokan Risma-Whisnu di Pilkada Surabaya
Belum ada yang berani lawan Risma di Surabaya
Masih belum tersaingi, Risma jadi calon tunggal Pilkada Surabaya?
Sulit dicari tandingnya, mungkinkah Risma jadi calon tunggal?
Rekomendasi kepala daerah PDIP sudah turun, Risma kembali maju
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa saja jenis wisata yang bisa ditemukan di Surabaya? Di kota ini, kita bisa menjelajahi berbagai macam destinasi menarik yang pastinya akan memberikan pengalaman seru.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya yang menandai Hari Pahlawan? Dikutip dari laman semarangkota.go.id, sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November dimulai saat pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.