Taktik Agung jinakkan Ical
Agung Laksono membujuk Ical agar menerima keputusan Kemenkum HAM dengan berbagai tawaran.
Kementerian Hukum dan HAM mensahkan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol. Alhasil kepengurusan di bawah kepemimpinan Agung Laksono yang diakui oleh pemerintah.
"Kami mengambilnya secara cermat dan saya juga meminta pandangan staf saya supaya saya dapat memiliki dasar hukum yang jelas. Saya sudah laporkan kepada pimpinan saya (presiden)," kata Yasonna di kantornya, Jakarta, Selasa (10/3).
Keputusan ini membuat kepengurusan hasil Munas Bali yang berada di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) gerah. Mereka mengancam akan menggugat keputusan Menkum HAM ke PTUN. Tak hanya itu, kubu Ical juga siap melaporkan pemalsuan dokumen delegasi peserta Munas Ancol ke Bareskrim Polri.
Melihat gejala Ical mulai kalap, kubu Agung Laksono mulai memasang strategi baru. Mereka mengiming-imingi berbagai tawaran kepada loyalis Ical agar tunduk kepada keputusan pemerintah tersebut.
Berikut taktik Agung jinakkan Ical, seperti dihimpun merdeka.com, Rabu (11/3):
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Tak pecat loyalis Ical
Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono berjanji tidak akan ada pemecatan kader pascapengesahan Kemenkum HAM. Dia justru akan merangkul kader Golkar dari kubu Aburizal Bakrie.
"Tidak akan ada pemecatan, kami tidak ingin mengembangkan permusuhan. Kami mengajak dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi kepengurusan hasil Munas Bali (kubu Aburizal Bakrie) untuk bergabung. Semua bersaudara," ujar Agung dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta, Selasa (10/3).
Ia mengatakan, pihaknya belum memikirkan untuk melakukan penyegaran pada struktur Fraksi Partai Golkar dan pimpinan parlemen. Namun, dia menyatakan akan ada pergantian pimpinan DPD Golkar di daerah.
"Seluruh (pimpinan) DPD sudah habis masa jabatannya," ujarnya.
Tawarkan jabatan strategis
Wakil Ketua Umum kubu Agung, Priyo Budi Santoso meminta loyalis Aburizal Bakrie (Ical) bergabung ke dalam kepengurusan hasil Munas Ancol. Syaratnya adalah sesuai amanat putusan mahkamah partai yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT).
"Kami mengatakan kepada mereka untuk ikut bergabung. Mereka mau dan tidak mau ya silakan, tapi kami sudah menyampaikan niat kami untuk merangkum. Syaratnya cuma satu yaitu PDLT," ujar Priyo di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Selasa (10/3).
Menurutnya langkah merangkul kubu Ical itu untuk menghentikan konflik yang selama ini terjadi. Jika bergabung loyalis Ical akan ditempatkan di posisi yang sesuai.
"Hari ini kami akan mengumumkan teman-teman yang baik di Munas Bali bergabung dengan kami. Akan kami tempatkan di tempat-tempat baik dengan syarat PDLT," terang dia.
Tak geser Setya Novanto dari kursi ketua DPR
Sekretaris Jenderal Partai Golkar kubu Agung, Zainuddin Amali menilai Ketua DPR Setya Novanto adalah kader yang baik. Walaupun Setya Novanto berada di kubu Ical tetapi masih sering berkomunikasi terkait posisi Golkar di parlemen
"Kami komunikasi baik dengan Pak Setya. Kami sering tanya-tanya kabar masing-masing termasuk konsolidasi alat-alat kelengkapan DPP Golkar," kata Zainudin Amali di kantor DPP Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Selasa (10/3).
Menurutnya, setelah kepengurusan hasil Munas Ancol disahkan oleh Kemenkum HAM maka tidak ada dualisme kepengurusan lagi. Konflik yang selama ini menyita perhatian kader partai beringin telah berakhir.
"Kami ini satu keluarga Golkar kok. Pak Setya itu orang Golkar juga. Jadi kami adalah keluarga. Tak ada lagi kubu-kubuan," terang dia.
Tak sapu bersih loyalis Ical di DPR
Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang menyatakan akan ada evaluasi terhadap anggota fraksi Partai Golkar yang ada di DPR. Hal itu merupakan konsekuensi dari perubahan tampuk kepemimpinan di tubuh partai berlambang beringin itu.
"Saya kira dengan keluarnya pengesahan kewenangan Kemenkum HAM, saya rasa sudah jadi konsekuensi yang logis apabila Fraksi di DPR akan kami evaluasi kembali," kata Agus kepada wartawan, Selasa (10/3).
Menurutnya evaluasi ini bukan berarti pencopotan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR yang selama ini diduduki kader Golkar kubu Ical. Evaluasi lebih untuk konsolidasi kepada seluruh kader untuk menyatukan visi dan misi di bawah pimpinan Agung Laksono.
"Tapi saya sampaikan pada teman-teman, mereka yang ditugaskan fraksi untuk memimpin Alat Kelengkapan Dewan (AKD) tidak perlu khawatir. Ini bukan semangat sapu bersih, tidak sama sekali. Kami tentu akan mengedepankan kompetensi terhadap kawan-kawan yang sekarang di fraksi jadi pimpinan," jelasnya.