Takut dituding intervensi, SBY ogah temui Jokowi bahas KPK vs Polri
SBY memilih untuk menahan diri ikut campur dalam konflik yang terjadi antara KPK vs Polri.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendapat desakan untuk ikut turun tangan membantu Presiden Jokowi tangani kisruh KPK vs Polri yang makin panas. Namun hal itu urung dia lakukan karena khawatir mendapat tanggapan miring dari berbagai pihak.
Melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat ini merasa yakin jika Jokowi mampu dengan baik menyelesaikan konflik KPK vs Polri. Tanpa harus, dirinya turun tangan membantu tengahi konflik itu.
"Lebih tepat & bijak jika saya tetap menahan diri & tidak ikut meramaikan kemelut ini, apalagi jika menambah rumitnya permasalahan. *SBY*," tulis SBY dikutip merdeka.com, Rabu (4/2).
SBY menilai, yang terpenting dalam konflik antar lembaga penegak hukum ini adalah menyelamatkan kedua institusi. Dengan begitu, baik KPK ataupun Polri bisa fokus kembali bekerja.
"Meskipun banyak yg meminta, lebih baik saya tidak bertemu Pak Jokowi. Bisa menimbulkan prasangka: "mengintervensi & mempengaruhi". *SBY*," lanjut SBY.
SBY menambahkan, saat ini banyak isu liar di balik kisruh yang terjadi antara KPK dan Polri. Hal ini yang harus dijelaskan agar kepercayaan rakyat tidak runtuh.
"Suasana bertambah tidak baik, karena kini terjadi saling serang & "buka-bukaan", tanpa diketahui mana yg benar & mana yg tidak. *SBY*," terang SBY.
SBY berharap semua pihak terkait bisa menjelaskan secara gamblang tentang isu miring yang ramai diberitakan saat ini. Yang paling baik, kata dia, agar ceritakan semua kebenaran.
"Hanya kebenaran & kemudian kepercayaan rakyatlah yg akan menyelamatkan negeri ini. Semoga kita dituntun oleh Allah SWT. *SBY*," tuntas dia.