Tegur Gibran, KPU Wanti-Wanti Capres dan Cawapres saat Debat Tak Provokasi Pendukung
KPU sudah menegur Gibran saat rapat evaluasi debat capres dan cawapres bersama tiga tim pasangan calon.
KPU sudah menegur Gibran saat rapat evaluasi debat capres dan cawapres bersama tiga tim pasangan calon.
- KPU Bakal Rapat Evaluasi Debat Cawapres dengan Timses, Salah Satunya Bahas Gibran Tinggalkan Podium
- KPU Tegur Gibran usai Bakar Semangat Pendukung di Debat Capres, TKN: Kita Tidak Lakukan Lagi
- KPU Tegaskan Aksi Gibran 'Ngomporin' Saat Debat Capres Tidak Boleh: Kami Tegur!
- Gibran Minta Maaf Usai Dianggap ‘Kompor’ saat Debat Capres
Tegur Gibran, KPU Wanti-Wanti Capres dan Cawapres saat Debat Tak Provokasi Pendukung
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menegur calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, karena menunjukkan gestur memprovokasi pendukung saat debat capres dan cawapres pertama pada Selasa (12/12). Teguran itu sudah disampaikan KPU saat rapat evaluasi debat capres dan cawapres bersama tiga tim pasangan calon.
"Ya dalam rapat evaluasi sudah kita sampaikan hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan yang disepakati di awal ya. Misalkan ada cawapres yang memberikan tanda atau kode atau gerakan yang katakanlah menyemangati pendukungnya, sebenarnya itu tidak boleh," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
Menurut Hasyim, ketiga tim pasangan calon sudah berkomitmen agar debat-debat selanjutnya berjalan damai dan peristiwa tersebut tak terulang kembali.
"Supaya kemudian ada peneguhan komitmen, supaya tertib, sesuai dengan kesepakatan, sesuai dengan pasangan calon dan KPU," kata Hasyim.
Sebagai informasi, saat debat pertama capres, Gibran berdiri dari tempat duduknya, berteriak dan bertepuk tangan untuk mengajak para penonton debat ikut bersorak.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu sontak berdiri dan menggerakkan kedua tangannya dari bawah ke atas, saat capres Prabowo Subianto merespons pertanyaan dari capres Anies Baswedan. Gerakan itu Gibran arahkan ke para pendukungnya yang berada di lokasi debat.
Saat itu, Prabowo sedang menjawab pertanyaan dari Anies soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat umur calon presiden dan calon wakil presiden di bawah usia 40 tahun dan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah hasil pilkada.
Dengan gerakan tubuh Gibran itu, para pendukung pasangan calon Prabowo-Gibran pun semakin bersorak di dalam ruang debat.
Gibran kembali duduk dan menghentikan aksinya setelah seorang pendukung yang duduk di belakangnya langsung menyentuh dan mengingatkan Gibran untuk duduk tenang.