Terjerat OTT KPK, Rohidin Mersyah Keok di Pilkada Bengkulu Versi Quick Count
Rohidin Mersyah yang baru saja terjerat OTT KPK kalah di Pilkada Bengkulu.
Pasangan Helmi Hasan-Mian unggul dalam Pilkada Bengkulu 2024 berdasarkan hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Pasangan ini mengantongi suara sebesar 56,18%.
Helmi Hasan-Mian mengalahkan pasangan calon petahana, Rohidin Mersyah-Meriani, yang hanya mendapatkan 43,82%.
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Lampung 95,20 Persen Suara: Arinal 17,40 Persen, Rahmat 82,60 Persen
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada DKI 50,25% Suara: Pramono-Rano 50,07 %, RK-Suswono 39,57%, Dharma-Kun 10,36%
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim 61,50 Persen Suara: Luluk 8,97%, Khofifah 58,77%, Risma 32,26%
- Quick Count Litbang Kompas Suara Masuk 20,50%: PDIP 19,16%, Gerindra 13,44%, PSI 2,36%
Quick count ini dilakukan LSI Denny JA berdasarkan data dari 300 sampel TPS dan mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 76,87%.
Kekalahan Rohidin Mersyah, yang baru-baru ini terlibat dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK terkait pemerasan dan gratifikasi, menjadi sorotan utama dalam pemilihan kali ini.
Menurut peneliti LSI, Pandu Anindya kasus korupsi yang menimpa Rohidin Mersyah sangat mempengaruhi opini publik terhadap pasangan petahana. Hal ini menunjukkan bahwa isu-isu hukum dapat berdampak besar pada hasil pemilihan.
Sementara itu, Helmi Hasan mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil quick count yang diperoleh. Namun, dia juga menekankan bahwa pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari KPU sebagai dasar untuk deklarasi kemenangan yang lebih formal.
OTT KPK Pengaruhi Pemilih
Kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Rohidin Mersyah dan sejumlah pejabat di Pemprov Bengkulu terjadi satu hari sebelum masa tenang pemilu.
Hal ini dianggap sebagai penyebab utama kekalahan pasangan petahana. Menurut Pandu Anindya dari LSI, berita OTT cukup berpengaruh untuk mengubah opini pemilih. Meskipun belum ada kepastian mengenai seberapa besar dampaknya terhadap hasil pemilu.
Kasus tersebut menjadi sorotan publik dan memicu gelombang sentimen negatif, yang akhirnya menyebabkan penurunan elektabilitas pasangan nomor urut 2.
Helmi Hasan menegaskan bahwa hasil quick count hanya merupakan gambaran awal dari hasil pemilihan. Proses rekapitulasi suara resmi yang dilakukan oleh KPU akan berlangsung hingga pertengahan Desember 2024, guna memastikan legitimasi hasil Pilkada Bengkulu.
Untuk menjaga ketertiban, KPU juga mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tetap menjaga kedamaian selama proses rekapitulasi suara ini berlangsung. Hal ini penting agar situasi tetap kondusif dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.