Membedah Perbedaan Virus HMPV dan Covid-19
Virus yang sudah merebak di China ini disebut-sebut mirip Covid-19.
Masyarakat kini dihebohkan dengan virus Human Metapneumovirus (HMPV). Virus yang sudah merebak di China ini disebut-sebut mirip Covid-19.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, HMPV dan Covid-19 adalah dua virus yang berbeda.
"Banyak pembicaraan yang mencoba 'mensejajarkan' infeksi HMPV ini dengan Covid-19. Ini juga tentu pernyataan yang tidak betul," kata Prof Tjandra, Rabu (8/1).
Dia mengatakan, HMPV bukan virus atau varian baru. Virus HMPV sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Di sisi alin, Covid-19 adalah varian baru dari virus korona.
Prof Tjandra mengakui gejala terinfeksi virus HMPV dan Covid-18 serupa. Misalnya batuk, demam, sesak napas, dan nyeri dada.
"Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu," ucapnya.
Prof Tjandra kemudian menyinggung soal anggapan HMPV mirip dengan Covid-19 karena sama-sama meledak di China. Menurutnya, peningkatan penyebaran virus bisa terjadi kapan saja, apalagi saat musim dingin.
"Apalagi di negara empat musim seperti China," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI.
"Jadi, tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada," sambungnya.
HMPV Sudah Lama Ditemukan di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, virus HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia.
"Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," kata Budi dikutip dari Sehat Negeriku pada Selasa (7/1).
Budi menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru seperti Covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 dan sudah menyebar ke seluruh dunia sejak saat itu.
Sistem imun manusia telah mengenali virus ini, sehingga mampu merespons dengan baik.
"Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," kata Budi.
Vaksin HMPV
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, hingga saat ini belum ada vaksin HMPV.
"Jadi sekarang memang belum ada, tetapi kita dapat berharap akan ada di waktu mendatang," ujarnya.
Dia mengatakan, HMPV berkaitan dengan virus RSV yang memang produksi imunisasinya sudah mulai ada. Menurut Prof Tjandra, imunisasi RSV ini memberi harapan adanya vaksin HMPV.
"Bahkan perusahaan vaksin Moderna sudah mulai melakukan penelitian untuk vaksin mRNA hMPV," ucap Prof Tjandra.