Apa Itu Virus HMPV yang Sudah Masuk Indonesia? Disebut Libatkan Anak-anak
Berikut penjelasan terkait virus HMPV yang disebut sudah masuk Indonesia.
Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan bahwa virus HMPV yang baru-baru ini merebak di China telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan disebutkan melibatkan anak-anak.
Meski virus HMPV telah masuk di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik. Ia menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru. Selain itu juga telah dikenal dalam dunia medis.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV" ujar Menkes di Jakarta, Senin (6/1).
Sebagian dari masyarakat mungkin menjadi penasaran dengan virus HMPV. Apalagi virus tersebut banyak ditemukan pada anak-anak. Lantas apa itu virus HMPV yang sudah masuk Indonesia?
Melansir dari laman resmi kemkes.go.id, Rabu (8/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Apa Itu Virus HMPV?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa virus HMPV berbeda dengan virus Covid-19. HMPV dikatakan merupakan virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sementara itu, Covid-19 adalah virus baru.
Sehingga, sistem imunitas manusia sudah mengenal virus HMPV sejak lama. Selain itu, sistem imunitas manusia juga mampu meresponsnya dengan baik.
"Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," jelas Menkes.
Bukan Virus Mematikan
Lebih lanjut, Menkes Budi menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa. Di mana akan menimbulkan gejala seperti batuk, demam, pilek dan sesak napas.
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi pun dikatakan akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Meski umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan tetap perlu waspada. Seperti anak-anak, orang lanjut usia dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Mulai dari istirahat yang cukup, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan hingga segera berkonsultasi dengan tenaga medis apabila muncul gejala yang mencurigakan.
"Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik," tutup Menkes.
Pengobatan Virus HMPV
Melansir dari Alodokter, HMPV bisa sembuh dengan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih. Akan tetapi, Anda bisa melakukan beberapa upaya untuk meredakan gejalanya. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
- Minum air hangat untuk mengurangi iritasi tenggorokan
- Mengonsumsi obat pereda demam atau nyeri, seperti paracetamol
- Menggunakan pelembap udara (humidifier) agar pernapasan menjadi lebih nyaman
Namun perlu diingat, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda telah menerapkan berbagai upaya di atas tetapi muncul keluhan berikut ini:
- Gejala tidak membaik setelah 3–5 hari
- Demam tinggi yang tidak turun meski telah mengonsumsi obat
- Kesulitan bernapas, napas cepat, atau napas berbunyi
- Tanda dehidrasi, seperti tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam atau menangis tanpa air mata
Pencegahan HMPV
Seperti penyakit pada umumnya, infeksi virus HMPV sendiri sebenarnya dapat dicegah. Risiko penyebaran virus HMPV kepada orang lain pun juga dapat dikurangi dengan cara-cara yang mudah. Adapun beberapa cara mencegah penularan virus HMPV adalah sebagai berikut:
- Terapkan pola hidup sehat, yaitu dengan beristirahat 7–8 jam sehari
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Berolahraga setidaknya 150 menit per minggu
- Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir
- Hindari menyentuh wajah, terutama hidung, mulut, dan mata.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin
- Pastikan ventilasi udara di rumah selalu bersih
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar secara berkala