Tidak Tertarik Poros Baru, Sandiaga Uno Istikamah dengan PDIP
PPP akan tetap istikamah pada perjanjian kerja sama yang sudah dijalin dengan PDIP
PPP akan tetap istikamah pada perjanjian kerja sama yang sudah dijalin dengan PDIP
Tidak Tertarik Poros Baru, Sandiaga Uno Istikamah dengan PDIP
Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno, tidak menjawab lugas saat ditanyai soal kelanjutan wacana PPP untuk membentuk poros koalisi baru dengan Partai Demokrat.
Dia menyebut, PPP akan tetap istikamah pada perjanjian kerja sama yang sudah dijalin dengan PDI Perjuangan (PDIP). Hal ini disampaikan Sandi usai menghadiri kegiatan Bappilu PPP di Aula Masjid At Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/9).
"Kita istikamah dalam menjalankan politik amar ma'ruf nahi munkar, yaitu kita niatkan sebagai ibadah. Kita berkomitmen dengan kerja sama politik yang sudah kita tandatangani dengan PDI Perjuangan," kata Sandi.
- Berharap Sandiaga Dipilih, PPP Sebut Cawapres Ganjar Diumumkan Jelang Pendaftaran
- Pantun Sandiaga Singgung Nasib di Pilpres Belum Jelas: Tetap Kerja Ikhlas dan Semangat
- Sandiaga Ngaku Tak Pernah Patok Posisi Cawapres: Rezeki Tidak Akan Tertukar
- Koalisi PDIP-PPP, Sandiaga Lebih Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar
Dia juga mengulang kembali pernyataan yang sama, saat ditanyai soal rencana keluar dari koalisi Ganjar Pranowo untuk kemudian membentuk poros baru.
Sebelumnya, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan peluang poros baru untuk mengusung Sandiaga dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin menipis. Hal ini dikarenakan faktor PKS yang tetap mendukung Anies Baswedan.
"Isu poros baru sampai sejauh ini saya melihatnya makin menipis. Awalnya agak santer biasa ya. Kemudian sekarang sudah mulai menipis. Namanya politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tetapi kemungkinannya kok kami melihat kecil dengan adanya poros keempat itu," jelas politikus yang akrab disapa Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).
Awiek mengatakan, belum tentu PKS mau semudah itu mendukung poros Sandi-AHY. PPP juga belum melakukan komunikasi yang resmi dengan PKS.
"Karena pertama dari teman-teman PKS apa iya mau semudah itu. Kan dia sudah beberapa kali bilang komitmen bersama Anies. Kalau poros baru Sandi AHY memang PKS setuju saja? karena kita belum melakukan komunikasi politik. Apa iya PKS tidak mengusulkan kadernya? di PKS kan banyak kadernya yang hebat-hebat. Apa iya diserahkan begitu saja?" kata Awiek.
Maka itu kemungkinan untuk terbentuknya poros Sandiaga-AHY semakin menipis. Apalagi PPP masih memegang komitmen untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Di sisi lain, Sandiaga menjalin komunikasi dengan Demokrat dan PKS dalam rangka untuk mendukung Ganjar sebagai calon presiden.
"Dalam konteks pak Sandi mengajak mereka bersama-sama masuk dalam koalisi besar. Meskipun kalau kita melihat ada perbedaan kutub antara PDI dan PKS tapi barang kali itu bisa bersama-sama karena di beberapa pilkada PKS bisa berkoalisi dengan PDI," ujar Awiek.
PPP Bentuk Majelis Khataman
Sandiaga mengatakan rapat Bappilu PPP malam ini menghasilkan dua kesepakatan, yaitu membentuk majelis khataman jelang pendaftaran Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Majelis khataman ini bakal melantunkan ayat suci Alquran dan berdoa di Masjid At Taqwa Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Hari ini Bappilu me-launching majelis khataman untuk khususnya 30 hari ke depan, berdoa kepada Allah SWT agar pimpinan-pimpinan mengambil keputusan yang tepat sebelum pendaftaran tanggal 10 Oktober 2023," ujar Sandiaga.
Majelis ini akan diupayakan berdoa sampai tanggal 14 Februari 2024. Sandi menyampaikan, lewat majelis khataman ini, PPP berharap Indonesia akan mendapatkan pemimpin yang amanah dan adil.
"Nah, majelis khataman ini akan memulai setiap malam di sini ba'da Isya. Jadi, mengkhatamkan 30 juz," ujar dia.
Menurut Sandi khatam Alquran selama lebih kurang sebulan lebih ini dilakukan karena kekuasaan itu milik Allah Allah. Oleh sebab itu, kata dia lewat cara ini pintu langit bakal diketuk agar diberikan petunjuk menentukan cawapres yang tepat.
"Jadi, kita mengetuk pintu langit dengan majelis khataman ini dan yang dimulai hari ini," kata dia.
Adapun kesepakan Bappilu PPP yang kedua terkait salam dengan simbol bentuk jari yang baru untuk menunjukkan nomor 17 sebagai nomor urut PPP untuk Pemilu 2024. Mereka ke depan bakal menggunakan jari jempol, telunjuk dan jari tengah sebagai simbol baru memberi salam.
"Nanti ini akan kita launching, di sayembara Bappilu minggu ke depan, apakah bisa ditetapkan salam PPP ini. Ini juga melambangkan huruf 'K' yaitu Ka'bah," kata dia.