Tiru Waktu Jabat Gubernur di Jabar, RK akan Kembali Bikin Aplikasi Anti Bully di Jakarta
Pria akrab disapa Kang Emil ini ingin agar Jakarta bisa lebih humanis dan dapat menghormati kaum disabilitas.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil mendapatkan curhatan dari para kaum disabilitas. Salah satu curhatan itu yakni terkait pembulian atau ejekan yang masih didapati oleh mereka.
Oleh karenanya, pria akrab disapa Kang Emil ini ingin agar Jakarta bisa lebih humanis dan dapat menghormati kaum disabilitas. Seperti dengan membuat satu aplikasi yang pernah ia buat waktu menjadi Gubernur Jawa Barat.
- RK Jajal Transjakarta Bareng Disabilitas: Menyimak Curhatan Mereka soal Hak Nyaman Bertransportasi
- Jawaban Heru Budi soal Isu 90 Persen Penyandang Disabilitas Belum Dapat Bansos
- Viral Momen Dua Penyandang Disabilitas Berhasil Wisuda dengan Nilai Memuaskan, Begini Sosoknya
- Pulang Sosialisasi Pemilu, Kapolresta Pekanbaru Cegat Disabilitas
"Ada 2 ya jangka pendek, itu saya ada hal yang saya banggakan sebagai gubernur itu ada program, bisa melaporkan via apps yang melaporkan itu bisa korban pembullyan-nya bisa teman yang jadi saksi," kata Kang Emil kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/9).
"Setiap sekolah ada guru yang dulu kami tugaskan sebagai Satgas Anti Bully. Jadi dia yang terima appsnya itu si guru di sekolahnya. Nah dia wajib oleh sebuah indikator menyelesaikan dalam hitungan waktu, itu akan kami hadirkan juga untuk jangka pendek ya," sambungnya.
Kemudian, untuk jangka panjang dalam menangani kasus pembulian itu. Dirinya menegaskan, akan menghumaniskan Jakarta, salah satunya yakni program anak sekolah sahabat lansia.
"Sehingga anak sekolah punya sahabat lansia atau disabilitas, sebulan sekali mereka bertemu sebagai tugas sekolah," ungkapnya
"Sehingga terjadi percakapan, terjadi transfer nilai-nilai kehidupan, terakhir empati makin banyak empati di level anak sekolah. Mudah-mudahan di generasi berikutnya anak-anak Jakarta tentu lebih humanis," katanya menambahkan.
Kemudian, saat ditanyakan kembali terkait aplikasi yang akan dibuatnya itu. Dirinya mengaku akan ada tim khusus yang menanganinya.
"Ini apps khusus pembullyan, karena kasus ini terlalu masif takut kecampur campur dengan aduan lain. Makanya timnya khusus, tiap sekolah ada guru spesifik menjadi operator yang menerima aduan bully," pungkasnya.
- Gading Marten Ungkap Ada Sisi [Positif dan Negatif Menyandang Status Duda, Yang Penring Tidak Gagal Jadi Seorang Ayah
- Resmi Mundur, Pramono Anung Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi
- VIDEO: Survei LSI Simulasi 3 Kandidat "Ridwan Kamil Menang di Jakarta, Dharma Keok Sama Suara Golput"
- Ternyata Ini Tujuan Nikita Mirzani Gandeng Polisi Jemput Paksa Lolly di Apartemen sampai Histeris
- Bolak-balik Tidak Naik Kelas, Begini Kisah Pria Kerja Empat Jam Sehari Dapat Gaji Lebih dari Rp4 Juta
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Pramono Anung Mundur dari Seskab, Istana Sebut Reshuffle Kabinet Mungkin Terjadi
merdeka.com 19 Sep 2024