TKN Nilai Pujian Jokowi ke Ratna Sarumpaet Bukti Kematangan Politik
Karding mengungkapkan, Jokowi sebagai pemimpin maupun pribadi masih bisa melihat sisi positif seseorang. Hal ini termasuk Ratna Sarumpaet, seorang yang paling berperan dalam mendiskreditkan diri Jokowi.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Abdul Kadir Karding mengatakan, Jokowi kepada Ratna Sarumpaet telah menunjukkan kematangan politik sebagai pemimpin maupun pribadi. Menurutnya, dalam hal ini Jokowi bisa membedakan mana yang menjadi urusan politik dan urusan persahabatan.
"Dalam kasus hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet Pak Jokowi adalah korban sebenarnya. Ia dipojokkan, difitnah, dituding sebagai pihak yang bukan saja mesti bertanggungjawab atas isu penganiayaan yang dialami Ratna, tapi juga diopinikan sebagai orang yang menganiaya Ratna. Tapi pujian Pak Jokowi kepada Ratna menunjukkan kebesaran hatinya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/2).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Dia mengungkapkan, Jokowi sebagai pemimpin maupun pribadi masih bisa melihat sisi positif seseorang. Hal ini termasuk Ratna Sarumpaet, seorang yang paling berperan dalam mendiskreditkan diri Jokowi.
"Sikap Pak Jokowi adalah anomali dari sikap kubu Prabowo-Sandi. Alih-alih memuji Ratna, mereka justru memojokkan dan menghabisi karakter Ratna. Seolah-olah tidak pernah ada hal baik yang dilakukan Ratna untuk mereka," jelasnya.
"Saya kira pujian Pak Jokowi kepada Ratna semakin mendewasakan masyarakat dan kehidupan politik kita. Bahwa kontestasi politik tidak mesti diwarnai kebencian, caci maki, apalagi memutus persahabatan," tandas Karding.
Sebelumnya, calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mengacungkan jempol kepada aktivis Ratna Sarumpaet karena sudah jujur. Jokowi mengaku kenal sudah lama dengan Ratna Sarumpaet yang disebutnya sebagai sosok wanita pemberani.
"Saya acung jempol pada Mbak Ratna Sarumpaet," kata Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di Gedung Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
Menurut Jokowi, ketika muncul kabar kontroversi tentang dirinya dianiaya, Ratna akhirnya berani mengungkap kejadian sesungguhnya. "Saya kenal Mba Ratna lama, beliau berani dan jujur. Waktu terakhir ramai beliau ngomong apa adanya," katanya.
Pada kesempatan itu, Jokowi berpidato di hadapan pendukungnya yang hadir dan membahas soal penyebaran hoaks dan berita bohong yang tak henti-hentinya.
"Ada lagi katanya dianiaya, mukanya babak belur lalu konferensi pers menuduh kita. Untungnya Mba Ratna Sarumpaet itu jujur," katanya.
Ia mengapresiasi Ratna atas kejujurannya, namun merasa tidak habis pikir dengan orang-orang yang menyebarkan bahwa kasus tersebut sebagai kasus penganiayaan.
"Mbak Ratna ngomong apa adanya tapi yang enggak benar yang ngomong digebuki, dianiaya, itu enggak benar. Maunya apa sih? Maunya menuduh kita, kriminalisasi," katanya.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com