Tokoh senior tak dukung cagub dan cawagub PDIP di Bali
Tokoh senior tak dukung cagub dan cawagub PDIP di Bali. Kepastian dukungan Cok Rat untuk pasangan Mantra-Kerta ini, ditegaskan di Pendopo Puri Agung, Jalan Satria, Denpasar Bali. Bahkan penegasan itu dihadiri para kerabat Puri dan hadir pula Rai Mantra.
Tokoh senior PDIP Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi atau yang akrab disapa Cok Rat, justru tak mendukung rekomendasi PDIP untuk Pilgub Bali, I Wayan Koster-Cok Oka Arthadan. Cok Rat yang mantan Ketua DPD PDIP Bali ini justru mengambil mendukung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) pada Pilgub Bali 2018.
Kepastian dukungan Cok Rat untuk pasangan Mantra-Kerta ini, ditegaskan di Pendopo Puri Agung, Jalan Satria, Denpasar Bali. Bahkan penegasan itu dihadiri para kerabat Puri dan hadir pula Rai Mantra.
-
Apa tujuan dari konsolidasi PDIP di Bali? Lewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
-
Bagaimana PDIP mempersiapkan diri untuk Pileg 2024 di Bali? Ketua Komisi III DPRD Bali itu menyatakan, persiapan telah terbangun secara sistematis sejak masa penjaringan Caleg hingga kini saat menunggu penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Jadi masa sosialisasi Caleg itu sebenarnya sudah cukup lama dan kita harapkan setiap Caleg telah memiliki basis massanya sendiri,” tegasnya.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah petinggi PDIP berkumpul di Bali.
-
Kenapa PDIP melakukan konsolidasi di Bali? "Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi." Hasto menambahkan, lewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
-
Siapa yang mendapatkan dukungan dari PKB di Pilgub Bali? Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan kepada Wayan Koster selaku Ketua DPD Partai PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Bali di Pilkada 2024.
-
Siapa yang yakin PDIP akan dominan di Bali? Menjelang Pemilu 2024, PDIP yakin masih akan mendominasi di Pulau Bali.
Rai Mantra mengungkapkan, hadirnya ke puri untuk meminta restu, juga tuntunan dan dukungan dalam Pilgub Bali 2018 dari keluarga Puri sebagaimana saat dua periode dirinya majun untuk Pemilihan Wali Kota Denpasar. Ditegaskan oleh Cok Rat bahwa Rai Mantra ada hubungan historis dengan keluarga puri.
"Ikatan sudah ada sejak zaman kerajaan, karena ketika puri ingin dihancurkan oleh Belanda, ibunda Cok Rat yang masih hamil menyelamatkan diri ke gria tempat Rai Mantra. Jadi saya pribadi sangat mendukung langkah Rai Mantra untuk Pilgub Bali. Ini bukan semata unsur kedekatan dengan puri, melainkan untuk melanjutkan perjuangan membangun Bali," ungkap Mantan Ketua DPD PDIP Bali, ini.
Sesepuh Puri Satria ini mengungkapkan dirinya begitu loyal dengan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun, saat ini dirinya melihat 'warna' PDIP di Bali bukanlah 'warna' Megawati.
Sayangnya Cok Rat tidak serta merta membeberkan soal maksud dari 'warna PDIP Bali' ataupun 'warna Megawati'. Pun bisa diartikan bahwa PDIP Bali sangat identik dengan figur Megawati sebagai Putri Proklamator Soekarno.
Pada kesempatan tersebut, Cok Rat kemudian menyampaikan pernyataan sikap tertulis, yang berisi beberapa poin. Dimana diantaranya tertuang bahwa Cok Rat memilih Rai Mantra, bukan memilih Golkar, Demokrat, NasDem, ataupun Gerindra. Hal itu karena Rai Mantra adalah figur independen.
"Inilah cara saya untuk mengembalikan warna PDI Perjuangan di Bali ke warnanya Ibu Megawati, bukan yang lain," katanya.
Baca juga:
Kronologi PDIP akhirnya batal dukung Ridwan Kamil
PDIP Jatim usulkan nama-nama ini ke Megawati gantikan Azwar Anas
Ini tujuh bakal calon kepala daerah diusung PDIP di Jawa Tengah
PKB dan PDIP Jatim kompak sebut mundurnya Anas tak pengaruhi koalisi
Gerindra, PAN, PKS bisa ubah peta koalisi di Jawa Timur