Tolak Djarot-Sihar, PPP Sumut belum tentukan dukung siapa
DPW PPP Sumut menyatakan tetap menolak keputusan pengurus pusat yang mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus pada Pilgub Sumut. Setelah menyatakan menolak, mereka belum berani bersikap lebih jauh dengan alasan masih akan meminta penjelasan.
DPW PPP Sumut menyatakan tetap menolak keputusan pengurus pusat yang mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus pada Pilgub Sumut. Setelah menyatakan menolak, mereka belum berani bersikap lebih jauh dengan alasan masih akan meminta penjelasan.
"Yang jadi persoalan dasar bagi PPP, calon itu tidak sesuai dengan aspirasi umat Islam dan kader PPP di Sumut. Saya sampaikan ke DPP, kalau itu dilakukan kami nyatakan menolak dengan tegas keputusan DPP," kata Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Paralagutan Lubis di Medan, Kamis (11/1).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang bertugas sebagai PPDP dalam pemilu? Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP Pemilu adalah lembaga yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Kapan hasil PSU DPD RI Sumbar diumumkan? Perolehan suara itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen pada Sabtu, (20/7) siang.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
Dia menjelaskan, DPW PPP sebenarnya siap dan ikhlas 100 persen untuk memenangkan pasangan calon yang diusung PDIP. Syaratnya, pasangan itu harus merupakan figur muslim-muslim.
Untuk mewujudkan formasi muslim-muslim itu, DPW PPP Sumut juga menawarkan kadernya untuk menjadi bakal calon, yaitu Hasrul Azwar dan Fadly Nurzal. Jika nama itu tidak diterima, mereka juga menyodorkan figur dengan elektabilitas yang diyakini tinggi, yakni gubernur petahana Tengku Erry Nuradi.
"Tapi lagi-lagi suara kami tidak diterima, maka kami nyatakan menolak keputusan yang ditetapkan DPP," jelas Yulizar.
Meski berapi-api menyatakan penolakannya pada keputusan DPP, Yulizar belum berani mengarahkan kader untuk bersikap pada Pilgub Sumut. Alasannya mereka masih harus meminta penjelasan dari DPP.
"Kita tidak bicara dukungan ke mana pun. Hari ini saya sampaikan ke DPP dan Majelis Syariah DPP untuk datang ke Medan. Jelaskan pada kami kenapa tindakan itu dilakukan, ke seluruh PPP Sumut. Kami akan menyurati DPP meminta agar mereka berikan tabayyun, penjelasan," kilah Yulizar.
Baca juga:
Kisruh PPP di Sumut berujung pemecatan ketua DPW dan pembakaran poster Romi
JR Saragih tak permasalahkan PKPI alihkan dukungan ke Djarot
Edy Rahmayadi akui tak bisa ngotot menangkan Pilgub Sumut
Tiga pasangan bakal cagub Sumut ditanya cara menjawab wartawan
3 Pasangan bakal cagub Sumut ditanya cara menjawab wartawan