Tommy Soeharto: Rakyat makin tahu, zaman siapa yang lebih enak
Tommy mengatakan, yang terpenting adalah mendengar langsung suara rakyat. Dia menyinggung perbedaan kondisi masyarakat saat ini dan di era pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Partai Berkarya belum menentukan sikap dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Partai dengan nomor urut 7 itu masih menunggu perkembangan dan peta politik Tanah Air.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra di sela Rapimnas Partai Berkarya yang digelar di Lorin Solo Hotel, Minggu (11/3). Pria yang akrab disapa Tommy Soeharto itu mengungkapkan jika saat ini partainya masih fokus pada perolehan kursi di parlemen.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Kenapa Darma Mangkuluhur disebut mirip dengan Tommy Soeharto? Banyak yang menyebut Darma mirip dengan ayahnya, Tommy Soeharto, namun ada juga yang menyebut Darma mirip dengan kakeknya, Soeharto.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan hotel milik Tommy Soeharto dibangun? Diketahui bahwa hotel ini mulai dibangun pada tahun 1997.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
"Kita ini kan partai baru, jadi pada pemilu 2019, Partai Berkarya tidak bisa mencalonkan Presiden. Kita lihat situasi dulu seperti apa nanti, kita fokus ke parlemen dulu," ujar Tommy.
Tommy mengatakan, yang terpenting adalah mendengar langsung suara rakyat. Dia menyinggung perbedaan kondisi masyarakat saat ini dan di era pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
"Rakyat makin tahu, mana yang lebih enak dan enggak enak. Biarlah nanti rakyat yang menentukan, rakyat yang menilai zamannya siapa yang lebih enak," katanya.
Disinggung dukungan politik Partai Berkarya kepada pemerintah yang berkuasa saat ini, Tommy memilih bersikap objektif. Dia mengaku mendukung jika kebijakan pemerintah berpihak pada rakyat kecil. Namun partainya akan tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai perlu disikapi.
"Dana desa misalnya, kalau dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk ekonomi kerakyatan ya kita dukung. Jangan hanya untuk infrastruktur saja. Yang tidak baik, ya akan kita kritisi, contohnya utang negara yang semakin membengkak. Jangan hanya gali lubang tutup lubang untuk sahur utang negara," tegasnya.
Tommy menilai utang negara bukanlah masalah kecil dan harus segera dicarikan solusinya. Pemerintah harus jelas menentukan roadmap agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca juga:
Partai Berkarya kental nuansa Orba, Muchdi PR banggakan era Soeharto
Buka Rapimnas Partai Berkarya, Tommy targetkan 3 kursi di DPRD
Di Rapimnas, Ketum Partai Berkarya serahkan jabatannya pada Tommy Soeharto
Partai Berkarya gelar Rapimnas III di Solo, dibuka Tommy Soeharto
Aktivis HAM kritik partai Tommy Soeharto tampung eks napi kasus Munir