Tren Survei Appi-Rahman Menanjak, Erwin Aksa Klaim Makassar Ingin Pemimpin Baru
"Pengalaman saya di Pilkada sebelumnya, kalau tren paslon sudah naik, bakal naik terus. Kalau sudah turun, biasanya turun terus dan susah untuk didongkrak," kata Erwin.
Ketua Tim Pemenangan Calon Wali Kota Makassar Nomor Urut 2, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, Erwin Aksa, menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan dengan akronim Appi-Rahman itu terus menanjak tajam selama tiga bulan terakhir. Menurutnya, sejak September hingga pekan pertama November 2020 ini, sejumlah lembaga survei ternama seperti SMRC, CRC, dan SSI menyebutkan pesaing utama pasangan Appi-Rahman yakni Danny-Fatma mengalami kemerosotan elektabilitas hingga 3% yakni dari 41,9% merosot ke 38,5%.
"Pengalaman saya di Pilkada sebelumnya, kalau tren paslon sudah naik, bakal naik terus. Kalau sudah turun, biasanya turun terus dan susah untuk didongkrak," kata Erwin, Senin, (23/11).
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
"Sementara Appi-Rahman menunjukkan tren elektabilitas yang melejit hingga menyentuh angka 13% atau dari 17,8% meroket ke 30%," sambungnya.
Sementara itu, dari hasil survei terbaru Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) yang melakukan survei pada 1-8 November 2020 menyatakan swing voters mencapai 30,98%. Angka itu dinilai cukup tinggi.
"Dari hasil bisa dilihat bahwa meski calon petahana unggul namun trennya terus menurun dari waktu ke waktu," terangnya.
Erwin menuturkan bahwa lebih dari 60 persen warga Makassar menginginkan pemimpin baru. Alasannya adalah karena warga Kota Daeng menilai pemimpin sebelumnya tidak sesuai harapan.
Data itu diperkuat dari hasil survei internal tim Appi-Rahman. Tim survei dari Jakarta itu bahkan melakukan survey tiap pekan untuk memperkuat data.
"Hasilnya sangat menggembirakan, dan pekan lalu sudah crossing dengan kandidat nomor satu," terangnya.
Erwin menjelaskan bahwa crossing artinya angka elektabilitas Appi-Rahman yang semula di bawah sudah melampaui angka elektabilitas para persaingnya yang semula tinggi.
"Alhamdulillah, ini menggembirakan hasil yang diraih Appi-Rahman dengan kerja-kerja Tim yang kian massif serta dukungan warga Makassar. Lembaga survei yang bekerja tiap pekannya melaporkan jika survei Appi-Rahman sudah melampaui paslon yang selama ini disebut-sebut unggul (Adama) ", jelas Erwin Aksa.
Oleh karena itu, lanjut Erwin, Makassar harus dipimpin oleh pemimpin yang mau mendengar aspirasi masyarakat, punya visi jelas dan matang.
"Makassar harus keluar dari problem Covid 19. Itu dulu yang utama. Makassar harus dipimpin oleh orang yang mau mendengar aspirasi masyarakat. Kita harus benar-benar down to earth. Sehingga saya terpanggil karena ingin pemimpin yang tidak keras kepala," pungkasnya.
Reporter: Fauzan
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Disebut Menipu Soal Rumah Bersubsidi, Calon Wali Kota Danny Pomanto Polisikan 2 ASN
Debat Publik Pilwalkot Makassar Jilid 2 Tetap Digelar di Jakarta
Diproduksi di Jatim, Logistik Pilkada Makassar Mulai Berdatangan
Warga Mengaku Dibohongi Soal Pembelian Rumah di Makassar, Ini Tanggapan Danny Pomanto
1 Tersangka Kasus Penikaman Simpatisan Calon Wali Kota Makassar Meninggal