Tumben, Rini Soemarno tak muncul di Kongres PDIP
Dalam pidato politik di pembukaan kongres, Megawati juga menyebut soal pengkhianat, meski tanpa menyebut nama.
Tak seperti biasanya, Rini Soemarno kali ini tidak hadir dalam Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sanur, Bali. Padahal, sebelum menjadi Menteri BUMN seperti sekarang, Rini rajin mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di acara-acara besar partai nasionalis tersebut.
Misalnya saja, dalam Rakernas IV PDIP di Semarang pada September 2014 silam, Rini hadir. Saat kampanye Pilpres, utamanya pada 2009, Rini juga tak pernah tampak jauh dari karibnya. Dari situlah muncul persepsi bahwa Rini, meskipun bukan kader PDIP, adalah sahabat Megawati.
Namun keadaan berubah setelah Rini menjabat BUMN. Hubungan Rini dan Megawati kian renggang. Bahkan, sejumlah kader PDIP menyebut Rini sebagai pengkhianat bersama Luhut Pandjaitan dan Andi Widjajanto. Di media sosial, mereka disebut 'Trio Macan'.
"Pengkhianat itu paling rendah harusnya seorang Rini dan Andi mendengar kata pengkhianat, harus dengan sendirinya mengundurkan diri karena anda sudah begitu rendahnya kodrat anda di mata kita," kata Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon dalam sebuah kesempatan.
Dalam Kongres IV PDIP yang dibuka hari ini, alih-alih 'menempel' Megawati, Rini tidak hadir dalam hajatan terbesar partai ini. Lucunya, dalam pidato politik di pembukaan kongres, Megawati juga menyebut soal pengkhianat, meski tanpa menyebut nama.
"Bagi saya, politik juga harus bersendikan watak kejujuran. Sebab politik bukanlah praktik menang-menangan atas dasar kekuasaan. Itulah yang membuat saya terus bertahan, walaupun begitu banyak pengkhianatan, bahkan berulang kali, saya ditusuk dari belakang," kata Megawati dalam pidatonya di hadapan ribuan kader PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).
"Semua pengkhianatan itu terjadi hanya karena ambisi politik yang berwatakkan kekuasaan semata. Alhamdullilah, saya tetap bertahan dan lolos dari berbagai cobaan," sambung Megawati.