Tutup Masa Kampanye, Prabowo Minta Maaf Sering Bikin Macet
Tutup Masa Kampanye, Prabowo Minta Maaf Sering Bikin Macet
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto meminta maaf karena selama masa kampanye sering menimbulkan kemacetan.
- Peringatan Keras Prabowo ke Para Calon Menteri saat Pembekalan, ini Isinya Tak Boleh Dilanggar
- Prabowo Subianto Pijat Tipis-Tipis Maruf Amin di Acara Praspa TNI Polri, ini Momen Akrabnya Ada Jokowi
- Prabowo Takut Mau Joget: Saya Sudah Dikasih Nilai Rendah Banget Loh
- Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer yang Kuat, Akan Dilindas Seperti di Gazza
Tutup Masa Kampanye, Prabowo Minta Maaf Sering Bikin Macet
Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto meminta maaf kepada masyarakat. Pertama, karena sering membuat macet saat kampanye. Kedua, ada daerah belum dikunjungi selama kampanye Pilpres 2024.
Prabowo menyebut, dirinya akan kembali keliling daerah setelah kontestasi Pilpres selesai.
"Saya juga minta maaf, masih banyak daerah yang belum saya kunjungi kali ini. Insyaallah sesudah pilpres mungkin saya bisa keliling nanti," ucap Prabowo usai kampanye akbar di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/2).
Menteri Pertahanan ini juga menyampaikan permohonan maaf jika kampanyenya di berbagi kota kerap menimbulkan kemacetan.
"Saya juga minta maaf atas nama Prabowo-Gibran, kampanye sering bikin macet dimana-mana, di semua kota kita bikin kampanye, saya mohon maaf atas kemacetan," imbuhnya.
Prabowo mengapresiasi antusiasme masyarakat dan pendukung yang hadir di kampanye akbar terakhir di GBK. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, pendukung Prabowo-Gibran, dan semua petugas serta aparat yang bekerja keras.
"Tentunya saya mohon semua pendukung yang datang bisa kembali dengan tertib ke rumah masing-masing, menjaga ketertiban," tutur Prabowo.
Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK telah selesai digelar sebagai penutup perjalanan kampanye paslon nomor urut 2 itu pada pesta demokrasi tahun ini.
Kampanye Akbar ini dihadiri oleh Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah ketum partai Koalisi Indonesia Maju.
Selain itu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gelora Anis Matta, dan Ketum PSI Kaesang Pangarep.
Ada juga sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju antaralain, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.