Untuk Pertama Kalinya, Golkar Klaim Pecahkan Rekor Memenangkan Capres
Untuk pertama kalinya sejak era reformasi, pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Golkar memenangkan pemilihan presiden. Bagi Golkar hal ini merupakan rekor.
Untuk pertama kalinya sejak era reformasi, pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Golkar memenangkan pemilihan presiden. Bagi Golkar hal ini merupakan rekor. Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily mengatakan, sejak era reformasi, Partai Golkar selalu gagal mengantarkan dukungan capres-nya untuk menjadi Presiden RI.
"Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, rekor Partai Golkar memenangkan Presiden dalam Pilpres langsung kini terpecahkan," kata Ace kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/4).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Dia memaparkan, di era Ketua Umum Akbar Tandjung, Partai Golkar mengusung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi tidak berhasil dan dikalahkan pasangan SBY-JK.
Kemudian di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla, Golkar mengalami kekalahan ketika mendukung pasangan JK-Wiranto. Hal itu berlanjut di era kepemimpinan Aburizal Bakrie, secara resmi Partai Golkar mendukung Prabowo-Hatta dikalahkan pasangan Jokowi-JK.
"Pada Pilpres 2019 ini, Partai Golkar yang secara resmi mendukung Jokowi-Kiai Ma'ruf berhasil memenangkan pasangan ini. Tentu keberhasilan ini patut disyukuri oleh kami karena memecahkan anggapan selama ini apabila capres yang didukung Partai Golkar akan kalah," ujarnya.
Ace menambahkan, dukungan Partai Golkar yang berhasil memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf berkat kepemimpinan Airlangga Hartarto yang mampu mensolidkan Partai Golkar dan bersikap tegas menjaga kebijakan hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2018.
Berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf diprediksi unggul di Pilpres 2019 dengan selisih rata-rata 9-10 persen dari pesaingnya Prabowo-Sandiaga.
Penetapan pemenang Pilpres 2019 secara resmi baru akan dilakukan oleh KPU pada tanggal 22 Mei mendatang. Saat ini proses penghitungan suara masih berlangsung secara berjenjang di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional.
(mdk/bal)