Usulan Jokowi 3 Periode Dinilai Karena Ada Pihak Tak Mau Kehilangan Kekuasaan
Dukungan Jokowi-Prabowo, kata Ujang salah dan sesat. Banyak figur lain yang bisa menggantikan. Rakyat ingin pemimpin baru di 2024.
Wacana masa jabatan presiden tiga periode hangat kembali. Muncul relawan Jok-Pro mendukung Presiden Joko Widodo maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, isu jabatan presiden tiga periode karena pihak-pihak yang tidak mau kehilangan kekuatan. Menurut Ujang, amandemen UUD 1945 tidak perlu.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024? "Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),"
-
Mengapa Prabowo Subianto diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.”
"Tak perlu itu amandemen. Rakyat tak perlu amandemen konstitusi. Muncul isu lagi karena mereka tak mau kehilangan jabatan dan kekuasaan. Bisa saja untuk kepentingan Jokowi, pendukungnya dan kepentingan oligarki yang mengelilinginya," ujar Ujang ketika dihubungi, Minggu (20/6).
Dukungan Jokowi-Prabowo, kata Ujang salah dan sesat. Banyak figur lain yang bisa menggantikan. Rakyat ingin pemimpin baru di 2024.
"Itu salah dan sesat. Banyak figur di republik ini yang hebat. Indonesia tanpa Jokowi dan Prabowo pun tak ada masalah. Tak akan kehilangan apa-apa. Justru rakyat ingin pemimpin baru di 2024," kata Ujang.
Ujang mengatakan, pihak yang menginginkan jabatan presiden tiga periode karena takut kehilangan kekuasaan karena Jokowi tidak bisa maju di 2024. Isu amandemen masa jabatan presiden dinilai hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Mereka takut kehilangan jabatan dan kekuasaan. Kenikmatan yang selama ini terima akan hilang. Karena Jokowi tak bisa maju lagi di 2024. Tak ada jabatan yang yang harus dipertahankan dan dibela, hanya demi kepentingan kelompok tersebut. Patuhi konstitusi 2 periode jabatan, mudah-mudahan bisa khusnul khotimah kepemimpinannya. Jebakan relawan Jokowi yang ingin Jokowi 3 periode, bisa saja akan berujung su'ul khotimah," ujarnya.
Ujang mengatakan, Jokowi-Prabowo cuma gerakan lucu dan penggembira di tengah pandemi. Namun, gerakan ini berbahaya karena memaksakan Jokowi tiga periode. Dia bilang bisa jadi hal ini untuk mengelabui rakyat.
"Gerakan lucu dan sebagai penggembira di masa pandemi. Konstitusi kita membatasi jabatan presiden dua periode. Gerakan hore yang berbahaya bagi demokrasi. Karena ingin memaksakan Jokowi tiga periode. Bisa saja gerakan tersebut sengaja dibuat untuk kelabui rakyat. Karena rakyat sudah banyak dibodohi dengam akrobat-akrobat politik yang aneh-aneh. Bisa juga ingin menjerumuskan Jokowi. Karena katanya Jokowi tak ingin 3 periode," kata Ujang.
Ujang menyakini seberapa besarnya kekuatan tersebut tidak akan mengalahkan kekuatan rakyat. Karena rakyat akan menolak tiga periode.
"Seberapa besarpun kekuatan mereka, tak akan bisa mengalahkan kekuatan rakyat. Karena rakyat menolak 3 periode itu. Rakyat sudah sengsara, jangan ditambah lagi penderitaannya itu. Dan rakyat bisa saja akan melawan. Jadi sejatinya akhiri soal jabatan Jokowi 3 periode itu. Apalagi sekarang sudah ramai dan viral di twitter soal turun sebelum 2024. Rakyat wajib menolak jabatan 3 periode Jokowi," katanya.
Baca juga:
Dinilai Banyak Kemiripan, Seknas Jokowi Jateng Dukung Ganjar Jadi Capres 2024
Penggagas Komunitas Jok-Pro 2024 M. Qodari Dukung Jokowi Tiga Periode
LSI Sebut Airlangga Berpeluang Jadi Cawapres, Golkar Makin Pede
Jokowi Dianggap Bukan King Maker, Relawan Tak Punya Pengaruh di Pilpres 2024
LSI Denny JA: Ganjar Diuntungkan Secara Elektoral Karena Dianggap 'Dizalimi' PDIP