Verifikasi faktual KPU, Ketua PDIP Surabaya protes namanya hilang dari data SIPOL
Nama Whisnu Sakti Buana, tidak ada dalam daftar anggota partai yang dicetak KPU Kota Surabaya dari SIPOL milik KPU. Persoalan lain, dalam nomorisasi Kartu Tanda Anggota (KTA), ditemukan penambahan satu angka yakni angka 1 (satu) pada nomor KTA PDIP Surabaya yang dicetak dari SIPOL.
DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Jawa Timur kembali menjalani verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menariknya, ditemukan ketidakcocokan data keanggotaan PDIP dari SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik) dengan data dokumen yang didaftarkan partai berlambang kepala banteng itu. Seperti nama Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, tidak ada dalam daftar anggota partai yang dicetak KPU Kota Surabaya dari SIPOL milik KPU.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Saya protes ini, kenapa nama saya tidak ada dalam dokumen KPU yang dicetak dari SIPOL. Padahal, dulu saat pendaftaran ke KPU, semua nama pengurus termasuk saya dan anggota PDIP, sesuai jumlah yang diperlukan," keluh Whisnu kepada petugas sekretariat KPU, di kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Jalan Kapuas, Surabaya, Selasa (30/1).
Whisnu meminta petugas dari KPU Kota Surabaya mengecek ulang data SIPOL. Selain nama Whisnu, beberapa nama pengurus lain di tingkat kecamatan juga hilang. Salah satunya, Sekretaris PAC PDIP Karangpilang, Marsidik.
"Coba mbak, dibuka data SIPOL-nya. Saya meragukan keamanan data di SIPOL karena faktanya terjadi perubahan," kata Whisnu.
Namun, ketiga petugas dari KPU tidak bisa memenuhi. "Maaf Pak, kami tidak punya otoritas membuka data SIPOL. Kami hanya verifikasi sesuai data yang tercetak," kata salah satu petugas KPU.
Whisnu merasa tidak nyaman karena data dirinya hilang dari SIPOL. Padahal rencananya besok, dia dan sejumlah pengurus lain akan kembali menghadapi verifikasi faktual kepengurusan DPC PDIP Kota Surabaya.
Persoalan lain, dalam nomorisasi Kartu Tanda Anggota (KTA), ditemukan penambahan satu angka yakni angka 1 (satu) pada nomor KTA PDIP Surabaya yang dicetak dari SIPOL. Penambahan satu angka itu berbeda dari nomor faktual yang tertera dalam KTA PDIP.
Untuk mempercepat dan memperlancar verifikasi, akhirnya Whisnu meminta sekretariat PDIP untuk mencetak ulang KTA PDIP menyesuaikan dengan dokumen data yang tercetak dari SIPOL. "Dicetak ulang saja KTA-nya. Kita sesuaikan dengan data SIPOL, agar verifikasi cepat dan lancar," ujar Whisnu.
Verifikasi ini akan dilakukan dua kali. Hari ini adalah verifikasi keanggotaan partai oleh tim sekretariat KPU. Kemudian, Rabu (31) besok, akan dilakukan verifikasi faktual kepengurusan yang meliputi ketua, sekretaris, dan bendahara serta jumlah pengurus perempuan di DPC PDIP Kota Surabaya.
Baca juga:
Ganjar: Jateng markas PDIP, kalau ada yang mau ambil apa bantengnya diam?
Yakin kalahkan PDIP di 'kandang banteng', Gerindra sebut situasi sudah berbeda
Disindir PDIP soal kandang semut, Gerindra cuma mau Jateng tak miskin lagi
Menguji kepantasan Jawa Tengah dicap kandang Banteng
PDIP akui butuh Puan untuk hadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019
PDIP tunggu keputusan Jokowi soal Puan rangkap jabatan
PDIP DKI lolos verifikasi faktual