Wacana Bamsoet Maju Ketum Golkar, Airlangga Klaim Solid Didukung Senior
Ihwal nama Bambang Soesatyo yang disebut-sebut layak menduduki kursi Ketua Umum Golkar, Airlangga tak ingin berkomentar banyak. Dia hanya menegaskan, senior Golkar masih solid mendukung dirinya.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menanggapi santai kritikan Yorrys Raweyai. Airlangga disebut tak fokus urus partai karena jabatannya di Menteri Perindustrian.
"Ya tentu itu juga sudah selesai sebetulnya," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Yorrys juga menyoroti penurunan perolehan kursi Partai Golkar pada pemilu 2019, yang hanya mendapatkan 85 kursi di DPR. Padahal di pemilu 2014, partai berlambang pohon beringin ini mendapatkan 91 kursi.
Airlangga nilai, capaian Golkar di DPR masih berada di posisi kedua. Sehingga tak bisa disebut menurun.
"Capaiannya kan nomor 2. Kalau yang nomor dua kan seperti medali, medali emas, emas, perak ya perak," jelas Airlangga.
Ihwal nama Bambang Soesatyo yang disebut-sebut layak menduduki kursi Ketua Umum Golkar, Airlangga tak ingin berkomentar banyak. Dia hanya menegaskan, senior Golkar masih solid mendukung dirinya.
"Ya kalau namanya pemilihan terbuka dan tentu senior masih solid. Ya solid," tambah Airlangga.
Baca juga:
Airlangga Nilai Tak Ada Alasan untuk Percepat Munas Golkar
Temui Senior Partai, Bamsoet Akui Galang Dukungan Maju Jadi Ketum Golkar
Kasus e-KTP, KPK Periksa Melchias Marcus Mekeng
KPK periksa Politisi Golkar Chairuman Harahap Terkait Kasus e-KTP
Kasus Korupsi E-KTP, KPK Panggil Tiga Politikus Golkar
Pengurus Golkar Se-Lampung Temui Airlangga, Dukung Lanjutkan Kepemimpinan
Mencari Sosok Ketum Golkar Pengganti Airlangga