Waketum Gerindra ngaku tidak dimarahi, hanya ditegur Prabowo soal AHY
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut marah dengan kadernya yang kini duduk sebagai Waketum Gerindra Arief Poyuono karena mengkritik keras Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut marah dengan kadernya yang kini duduk sebagai Waketum Gerindra Arief Poyuono karena mengkritik keras Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Arief membantah bahwa dirinya dimarahi. Dia pun menegaskan, apa yang disampaikan soal AHY, bukanlah menghina.
-
Mengapa Gerindra merasa SBY bisa membantu kemenangan Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. "Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama."
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Dimarahi enggak tuh, ditegur iya. Bukan menghina, tapi saya bicara tentang AHY apa adanya dan menurut pandangan saya, tentang kapasitas seorang AHY," kata Arief, Senin (23/7).
Dia meyakini teguran Ketumnya lantaran keinginan berkoalisi. Meskipun, dirinya tak bisa memastikan, apakah antara Gerindra dan Demokrat sudah final dan resmi.
"Ya kan kita mau koalisi. (Sudah resmi atau tidak) enggak tahu ya saya," tutur Arief.
Dia menuturkan, dirinya mempunyai pendapat berbeda tentang AHY. Namun, jika sudah ada putusan resmi Prabowo-AHY, maka Arief akan memperjuangkannya.
"Saya sih punya pendapat berbeda ya tentang AHY. Kalau sudah jadi putusan partai mengusung AHY sebagai Cawapres, ya pasti saya akan berjuang untuk memenangkannya," ungkap Arief.
Dia menegaskan, apa yang disampaikannya untuk menguji AHY. Jika memang akan jadi pemimpin besar harus siap dikritik seperti halnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya hanya ingin menguji AHY saja, kalau memang dia itu pemimpin besar, harus sanggup dihina, dikritik, dan direndahkan oleh rakyat ataupun oleh elite. Contoh Joko Widodo pernah diremehkan JK sebelum maju Capres, nah nyatanya gimana?" pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Prabowo marah dan tegur Waketum Gerindra yang kritik AHY
PKS: Pak Prabowo bukan hanya sekutu tapi segajah
PKS minta koalisi tidak umumkan capres-cawapres saat last minute
Pertemuan SBY dengan Prabowo kemungkinan bahas AHY cawapres
Sebelum pertemuan SBY-Prabowo, Demokrat-Gerindra kumpul bahas format koalisi