Wasekjen PDIP sebut Mega dan Jokowi intens ketemu bahas reshuffle
Sejumlah menteri yang dianggap kinerjanya tidak maksimal bakal diganti.
Wacana reshuffle kabinet belakangan ini makin berhembus kencang. Sejumlah menteri yang dianggap kinerjanya tidak maksimal bakal diganti.
Untuk soal reshuffle kabinet ini, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melakukan pertemuan. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Ahmad Basarah mengatakan, komunikasi antara Jokowi dan Megawati terbilang cukup intensif.
"Sudah sering ketemu. Pertemuan kan cukup intensif ya saya enggak ingat persis ya tapi sekitar dua mingguan yang lalu pertemuan," ujar Basarah usai bertemu Presiden Jokowi di Istana, Jakarta, Jumat (3/7).
Basarah menambahkan, tak hanya Jokowi dan Megawati saja yang melakukan pertemuan untuk menyinggung soal reshuffle kabinet. Tetapi pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga ada.
"Ya ya ada dengan yang lain ada dengan Bu Mega saja. Yah," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Basarah, PDIP telah menyerahkan sejumlah masukan kepada Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet ini. Soal selanjutnya, merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Basarah tak menjelaskan secara gamblang berapa sesungguhnya jumlah menteri yang diganti. Kata dia, hal itu sifatnya dinamis dan akan menyesuaikan perkembangan yang ada.
"Dinamis dalam arti bisa kurang bisa nambah sesuai dinamika politiknya tapi kita sekali lagi mengusulkan kepada presiden untuk mempertimbangkan aspek dukungan politik. Sehingga reshuffle ini kalau harus dilakukan oleh presiden maka presiden harus mempertimbangkan mendapatkan dua hal," jelas Basarah.
"Pertama menteri yang kompeten dan punya integritas dan betul-betul profesional menjalankan tugasnya dan kedua menteri itu juga menambah dukungan politik akan menambah dukungan politik bagi presiden di parlemen," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Basarah, Presiden Jokowi harus berusaha agar menteri-menteri jajaran partai politik di luar KIH dapat ditarik masuk kabinet. Hal ini untuk meningkatkan intensitas dalam membangun pemerintahan.
Baca juga:
Koalisi telah selesai, Sekjen PDIP tak soal jika KMP dikasih menteri
Ketum PAN klaim Jokowi setuju bahas reshuffle kabinet usai Lebaran
Zulkifli desak Mendagri Tjahjo dan Menteri Rini tak saling serang
Zulkifli Hasan ogah berandai-andai PAN dapat jatah posisi menteri
Ketum PAN minta Jokowi fokus hadapi Lebaran, bukan soal reshuffle
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Bagaimana Jokowi mempersiapkan Prabowo untuk menjadi pemimpin selanjutnya? Lebih lanjut, Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya. Hal itu terlihat Presiden Jokowi memerintahkan Prabowo untuk kunjungan kerja ke beberapa negara yakni Tiongkok dan Jepang. "Tapi sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan bener-bener," ujarnya.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.