Wayan Koster PDIP: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Cuma Digeser Sebentar, Sudah Dipasang Lagi
Koster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Koster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Wayan Koster PDIP: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Cuma Digeser Sebentar, Sudah Dipasang Lagi
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster juga merespon soal pencopotan bendera PDIP dan baliho pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil (Cawapres) Ganjar Pranowo- Mahfud MD saat kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar, Bali.
- PDIP Bali Geram Baliho Ganjar-Mahfud Belum Dipasang Lagi: Alasan Estetika Dibuat-buat
- TB Hasanuddin: Sebagai Kader PDIP, Saya Tersinggung Baliho Ganjar dan Bendera Kebanggaan Kami Dicopot!
- Tingkah Kocak Menteri Basuki saat Wika Salim Nyanyi, Mendadak Buka Topi Minta Saweran Isinya di Luar Dugaan
- Bali Kian Semrawut, Koster Sentil Bupati: Tahunya Cuma Terima PHR Saja
Koster mengatakan, bahwa soal peristiwa tersebut sebenarnya tidak ramai hanya saja ada yang meramaikan.
Dia menilai pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud kalau memang sesuai protap dan protokol saat kunker Presiden Jokowi hal tersebut wajar saja.
"Kalau memang itu ada aturannya, aturan itu dijalankan dengan protokol atau protap di tempat acara, saya kira itu wajar saja. Tapi saya kira semua (partai) jangan cuma PDI Perjuangan saja, jangan cuma Ganjar, iya semua (atribut partai). (Tapi kita) tidak ada masalah," kata Koster di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (1/11).
Namun, saat ditanya apakah memang bendera Partai PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud memang sengaja diletakkan di banyak lokasi saat kunker Presiden Jokowi. Koster mengaku atribut tersebut banyak bertebaran dalam rangka konsolidasi Partai PDIP dan Pemilihan Presiden (Pilpres)."Tidak (disengaja). Jadi memang saya dalam rangka konsolidasi partai dan pilpres memang menginstruksikan semua petugas partai di Bali memasang atribut partai di wilayahnya masing-masing beserta baliho capres dan cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan se-Bali, tidak hanya di Gianyar," ujar Koster.
Menurutnya, untuk pencopotan atribut Partai PDIP saat kunker Presiden Jokowi itu tidak ada politisasi tetapi menjadi politis karena dipolitisasi oleh orang atau oknum.
"Tidak ada (politisasi), menjadi politis karena dipolitisasi orang. Kan memang sudah dari awal pemasangan jalan terus sampai sekarang pasang lagi," ujar Koster.
Koster juga mendukung, jika nanti memang ada himbauan agar menertibkan semua baliho atau atribut partai untuk pemilu.
"Itu kita setuju saja, kalau perlu semuanya cabut. Pemilu tanpa atribut, tanpa baliho, silakan, tapi sama semua. Supaya rapi sekalian bersih dia," ungkapnya.
Koster juga menyebutkan, bahwa semua baliho dan bendera yang dicabut saat kunker Presiden Jokowi sudah kembali dipasang.
"Saya dapat informasi dipasang lagi, waktu dicabut itu hanya digeser sebentar. Setelah acara selesai dipasang lagi," ujarnya.
Petugas Satpol PP awalnya mencopot sejumlah bendera Partai PDIP yang memang banyak diletakkan di area pagar tembok Balai Desa Batu Bulan dan juga mencopot sebuah baliho Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang tepat berada di seberang jalan atau di depan Balai Desa Batu Bulan.